JAKARTA (Suaramuslim.net) – Pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menyebutkan elemen Islam pendiri negara hanya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mendapat respon dari DPP Syarikat Islam. Pada Rabu (31/1) Ketua DPP Syarikat Islam Prof. Dr. Hamdan Zoelva bersama jajaran pengurusnya mendatangi rumah dinas Kapolri untuk meminta klarifikasi.
Saat dihubungi Suaramuslim.net Hamdan Zoelva menjelaskan bahwa pidato Kapolri yang viral di dunia maya disampaikan bulan februari 2017 di Ponpes yang dipimpin KH Ma’ruf Amin dalam acara internal ulama NU.
Kepada Hamdan Zoelva dan jajaran pengurus DPP Syarikat Islam, Tito mengklarifikasi bahwa maksud dari pidatonya sama sekali tidak berniat mendiskreditkan ormas Islam selain NU dan Muhammadiyah.
“Mengetahui pidato itu, kami tidak terima Kapolri mengatakan seperti itu, namun setelah panjang lebar dijelaskan, yang dimaksud selain NU dan Muhammadiyah adalah kelompok radikal dan takfiri, bukan ormas Islam lain” jelas Hamdan Zoelva.
Tito juga menjelaskan kepada jajaran pengurus DPP Syarikat Islam, bahwa pidatonya sepanjang 26 menit dan hanya diambil 2 menit. “Sehingga tidak memberikan makna secara utuh” kata Hamzan Zoelva.
Hamdan Zoelva juga menyebut bahwa Kapolri meminta maaf jika pernyataannya menyakiti banyak pihak, namun pada dasarnya sama sekali tidak dimaksudkan seperti itu.
“Jadi kita tahu umat Islam di akar rumput bergejolak, nah beliau menyampaikan jika ada yang kurang dan salah dari pernyataannya ia meminta maaf” pungkas Hamdan Zoelva.
Reporter: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir