SURABAYA (Suaramuslim.net) – Menjelang hari-hari terakhir Pemberangkatan Jemaah Calon Haji (JCH) Embarkasi Surabaya, ditemukan 222 receiver dari tas tenteng JCH kloter 69 asal Kabupaten Sidoarjo.
Ratusan receiver yang bakal digunakan sebagai media komunikasi di Arab Saudi itu, ditahan oleh petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
“Katanya memang receiver atau handy talkie ini dibutuhkan JCH ketika berada di tanah suci, tetapi memang secara prosedur ini tidak diperbolehkan dibawa,” ujar Jamal selaku Sekertaris PPIH Embarkasi Surabaya, Selasa (30/7).
Menyikapi banyaknya temuan receiver dari kloter 69, petugas melakukan sweeping di setiap bus yang telah dinaiki JCH. Dari sweeping tersebut petugas menemukan puluhan receiver yang berhasil lolos dan dibawa oleh JCH.
“Petugas kami sampai melakukan sweeping, karena dikhawatirkan ada yang lolos, ternyata memang betul ada sekitar 50an yang ditemukan petugas,” imbuh Jamal.
Jamal menyesalkan temuan receiver tersebut. Menurutnya dengan adanya barang JCH yang disita petugas, dikhawatirkan akan mengganggu psikologis mereka.
“Alat ini kan tidak murah toh, sudah dibawa dari rumah, ternyata malah ditahan oleh petugas. Tentu ini jadi beban bagi JCH,” terang Jamal.
Temuan receiver ataupun handy talkie ini bukan baru pertama kali terjadi. Di awal-awal pemberangkatan, juga kerap ditemukan. Hingga berita ini diturunkan 700an handy takie dan receiver yang ditahan oleh petugas.
Menyikapi kondisi tersebut, tentunya akan diberikan sanksi bagi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), maupun yayasan yang terbukti sengaja mengkoordinir JCH untuk membawa handy talkie dan receiver.
“Nanti akan kami selidiki lebih lanjut, kalau memang terbukti melanggar, sengaja mengkoordinir dan sebagainya, nanti kita berikan sanksi administrasi. Nah, kalau melanggar lagi di tahun berikutnya bakal kita blacklist,” tegas Jamal.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir