Suaramuslim.net – Hari Hijab Sedunia (World Hijab Day) adalah acara tahunan yang didirikan oleh Nazma Khan pada tahun 2013 seorang muslimah di New York. Acara ini berlangsung pada tanggal 1 Februari setiap tahun di 140 negara di seluruh dunia. Tujuannya untuk mendorong wanita dari semua agama dan latar belakang untuk memakai dan mengalami jilbab. Penyelenggara acara menggambarkannya sebagai kesempatan bagi wanita non-Muslim untuk mengalami jilbab.
Peringatan Hari Hijab Sedunia ini memang hanya terdengar gaungnya di sebagian kalangan dan tidak semua orang mengerti tentang makna di balik hari peringatan yang satu ini.
Pada 1 Februari 2013 silam, menjadi hari pertama disahkannya World Hijab Day (WHD). Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengakuan berjuta-juta wanita Muslim di dunia yang memilih untuk menggunakan hijab dalam kehidupan sehari-harinya.
Setelah berjuang lama, peringatan World Hijab Day rutin dilakukan di berbagai daerah. Salah satunya yang diadakan oleh komunitas muslim di Ontario, Kanada. Acaranya diadakan di salah satu sekolah Islam yang berada di St. Catherines, yakni Mac-Nis Islamic School. Di sana, masyarakat umum bisa mengenal Islam lebih dekat. Tak hanya dari kebudayaan, namun juga pengetahuan mengenai hijab.
Pengalaman memakai hijab ini, diperuntukan bagi semua perempuan dengan latar belakang dan agama apa pun. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman bahwa perempuan muslim yang menggunakan hijab bukanlah kelompok yang menakutkan, radikal bahkan teroris.
Bagaimana tentang hijab di Indonesia?
Sementara di Indonesia, hijab bukanlah barang baru yang mesti diperkenalkan. Menjadi salah satu negara dengan mayoritas masyarakatnya beragama Islam, menjadikan hijab beberapa tahun ini terbilang lebih ‘tenar’ sebagai pilihan berpakaian bagi sebagian muslimah.
Perempuan yang mengenakan hijab tidak lagi terlihat kuno, bahkan sebaliknya begitu fashionable tergantung kemampuannya memadu-padankan pakaian dan hijab. Role model-nya pun kini mudah dicari, tak terhitung sudah berapa banyak selebritis dan para influencer media sosial yang berhijab dan mencontohkan bagaimana cara berbusana hijab yang chic. (Sumber: gomuslim.co.id).
Pesan untuk Muslimah ‘Jaman Now’
Dalam menggunakan hijab tak hanya sebatas terlihat chic, namun tetap harus memperhatikan koridor syariat; menutup dada, tidak transparan, longgar, dan tidak menyerupai punuk unta.
Dalam sebuah hadis disebutkan Nabi bersabda, “Wahai Asma, sesungguhnya seorang wanita apabila telah balig (mengalami haid), tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini (seraya menunjuk muka dan telapak tangannya).” (HR Abu Dawud).
Dalam firman Allah disebutkan, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan wanita-wanita (keluarga) orang-orang mukmin, agar mereka mengulurkan atas diri mereka (ke seluruh tubuh mereka) jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka lebih mudah dikenal (sebagai para wanita muslimah yang terhormat dan merdeka) sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah senantiasa Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59).
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (QS. An-Nur: 31).
“Dan apabila kamu meminta sesuatu kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir (yang menutupi kalian dan mereka). Cara yang demikian itu lebih suci bagi hati kamu dan hati mereka.” (QS. Al-Ahzab: 53).
Nah, sudah jelas bukan perintah Allah tentang menutup aurat bagi setiap muslimah. Pasti kalian para muslimah pernah dengar celetukan “Mending hijab hatinya dulu”, celetukan semacam ini abaikan saja, hempaskan sampai jauh. Kalau ada yang tanya hijab hati dulu atau hijab fisik dulu? Jawabannya adalah tentu hijab fisik dulu, seraya kondisikan hati. Yuk mari berhijab. Hijab tanpa nanti, taat tanpa tapi.