ICMI Jatim: Relokasi warga gaza ke Indonesia bukan solusi

Suaramuslim.net – Mendengar kata “relokasi pengungsi Palestina”, mungkin banyak dari kita yang langsung berpikir, “Apakah itu solusi?” Seperti baru-baru ini terdengar wacana yang mengusulkan Indonesia sebagai tempat relokasi pengungsi Palestina dari Gaza.

Ide ini datang dari utusan Donald Trump, Steve Witkoff. Sontak, wacana ini memunculkan berbagai reaksi. Di satu sisi, ada yang berpikir ini mungkin solusi cepat untuk masalah kemanusiaan yang terhenti begitu lama. Namun di sisi lain, banyak yang bertanya, apakah relokasi benar-benar solusi yang tepat?

Satu hal yang jelas, Indonesia sudah dengan tegas menanggapi isu ini. Pemerintah kita tidak pernah menerima usulan tersebut. Bahkan, dengan sangat hati-hati dan penuh rasa tanggung jawab, pemerintah Indonesia menyatakan bahwa kita tidak pernah terlibat dalam pembicaraan soal relokasi pengungsi Palestina.

Indonesia, sebagai negara yang selalu mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, tentu tidak bisa serta-merta menerima ide yang bisa mengubah arah perjuangan itu.

Kenapa relokasi bukan solusi?

Saat mendengar usulan itu, saya teringat bagaimana kita selalu diajarkan untuk tidak menyelesaikan masalah dengan menambah masalah. Relokasi pengungsi Palestina ke negara lain justru akan menjadi cara yang tidak adil, bahkan bisa memperburuk keadaan. Mengapa?

Pertama, karena relokasi seperti ini bisa menghilangkan hak dasar mereka, yaitu: hak untuk kembali ke tanah air mereka. Gaza adalah rumah mereka. Tanah Palestina adalah bagian dari identitas mereka. Mengusulkan mereka pindah ke negara lain sama saja dengan menghilangkan hak mereka untuk kembali, untuk hidup di tempat yang sudah mereka tinggalkan dengan paksa. Itu bukanlah solusi.

Kedua, solusi seperti ini hanya akan memperpanjang konflik, bukan menyelesaikannya. Israel mungkin akan melihat ini sebagai cara untuk menghapus eksistensi Palestina dari tanah mereka, memberi alasan lebih banyak bagi mereka untuk mengusir warga Palestina.

Relokasi tidak akan menyelesaikan akar permasalahan yang sudah berlangsung puluhan tahun. Akar masalahnya bukan di mana mereka tinggal, tetapi bagaimana keadilan dapat ditegakkan untuk Palestina, agar mereka bisa kembali ke tanah mereka dengan damai.

Ketiga, solusi jangka panjang bukanlah soal relokasi. Solusi sejati adalah kemerdekaan. Itu yang harus kita dukung. Gaza harus dibangun kembali, bukan dengan mengusir rakyatnya, tapi dengan menghormati hak mereka untuk kembali dan hidup dengan damai di tanah mereka sendiri.

Solidaritas yang tak pernah pudar

Indonesia tidak pernah absen dalam mendukung Palestina. Kita sudah berulang kali menunjukkan dukungan lewat diplomasi internasional dan bantuan kemanusiaan. Bahkan, meski wacana relokasi ini muncul, Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung rekonstruksi Gaza dan memberikan bantuan kemanusiaan. Tapi bukan relokasi yang kita tawarkan. Kita bisa memberikan bantuan berupa pengiriman barang, obat-obatan, dan bahkan tenaga medis untuk membantu meringankan beban rakyat Palestina.

Selain itu, Indonesia juga siap mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza jika diminta oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ini adalah bentuk nyata dari komitmen kita untuk mendukung perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

Di luar itu, kita sebagai masyarakat Indonesia juga bisa berperan lebih besar. Bagaimana caranya? Dengan terus menjaga solidaritas.

Solidaritas kita sebagai bangsa yang peduli terhadap sesama, yang melihat bahwa kemanusiaan lebih penting daripada politik atau strategi. Solidaritas ini bisa diwujudkan dalam bentuk kampanye penggalangan dana, pengiriman bantuan, atau bahkan menyebarkan informasi yang benar tentang Palestina.

Apa yang bisa kita lakukan?

Inilah saatnya kita menunjukkan bahwa sebagai bangsa Indonesia, kita tidak hanya duduk diam.

Pertama, mari kita tingkatkan pemahaman kita tentang Palestina. Semakin banyak kita tahu, semakin kita bisa membantu menyuarakan kebenaran. Jangan hanya menerima informasi yang beredar begitu saja. Perbanyak diskusi yang membangun, dengan informasi yang jelas dan akurat, agar kita bisa memberikan perspektif yang lebih adil.

Kedua, mari kita dukung upaya kemanusiaan yang ada. Ikut serta dalam penggalangan dana untuk membantu warga Palestina, atau bahkan berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang mendukung perdamaian. Misalnya, mendukung lembaga-lembaga kemanusiaan yang aktif mengirimkan bantuan ke Gaza. Setiap rupiah yang kita sumbangkan, setiap doa yang kita panjatkan, adalah bagian dari solidaritas kita terhadap mereka yang membutuhkan.

Ketiga, tetap jaga sikap positif dan bijaksana dalam menghadapi berbagai isu yang berkembang. Jangan mudah terprovokasi oleh wacana yang belum tentu memberikan solusi. Dukung solusi yang lebih adil, yang menghormati hak setiap individu, yang mengutamakan perdamaian sejati.

Menginspirasi dunia dengan solidaritas

Indonesia sudah menunjukkan bahwa kita adalah negara yang peduli. Kita adalah bangsa yang tahu bagaimana menjaga solidaritas, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk dunia. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, kita tahu betul bagaimana rasa kemanusiaan harus mengalahkan ego politik.

Melalui solidaritas dan dukungan terhadap perjuangan Palestina, kita bisa memberikan contoh bagi dunia tentang bagaimana sebuah bangsa yang berbeda latar belakangnya tetap bisa bersatu demi tujuan yang lebih besar: perdamaian dan keadilan.

Ulul Albab
Akademisi Universitas Dr. Soetomo
Ketua ICMI Jawa Timur

Opini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan, dapat memberikan hak jawabnya. Redaksi Suara Muslim akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.