Suaramuslim.net – Kemuliaan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sudah tampak sejak kelahirannya. Ada banyak keajaiban yang mengiringi sejarah kelahiran nabi akhir zaman itu. Apa saja peristiwa yang luar biasa yang terjadi ? berikut ulasnnya.
Kelahiran Rasulullah pada 12 Rabiul Awal, Tahun Gajah di Mekah merupakan momen pembuka rahmat bagi seluruh alam semesta. Hingga Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk memberi penghormatan kepadanya. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. al-Azhab: 56).
Pasukan Gajah dan Burung Ababil
Menjelang kelahiran Rasulullah, Raja Abraha merasa kesal karena banyaknya orang yang berbondong-bondong mengunjungi ka’bah, sehingga dia membangun gereja yang megah untuk menyaingi ka’bah. Namun geraja tersebut diabaikan, malah ada yang melemparinya dengan kotoran manusia. Raja Abraha pun merasa marah hingga memutuskan untuk menghancurkan ka’bah. Dalam perjalanan, pasukan gajah Raja Abraha yang dipimpin oleh Panglima Abu Rughal diserang oleh burung-burung ababil yang membawa batu-batu panas dan berpijar.
Api Majusi Padam
Sebelum kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, masyarakat Majusi menyembah api dan menganggap api itu sebagai Tuhan. Api itu tidak pernah padam selama beratus-ratus tahun. Namun saat Nabi Muhammad shallahi ‘alaihi wa sallam lahir api itu mati seketika. Para pengikut Majusi berusaha menyalakan apinya, tapi tetap tidak menyala.
Jin Tidak Lagi Bisa Mencuri Berita
Sebelum kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, para jin leluasa mencuri berita gaib dari langit untuk disampaikan kepada para tukang sihir. Setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. jin yang berusaha mencuri dengar berita gaib dari langit akan menjumpai panah api yang akan membunuh mereka.
Ketika mereka dilarang naik ke langit, maka mereka berkumpul pada Iblis alaihilla’nah (raja setan), mereka berkata, “Dahulu kami bisa naik ke langit, tetapi hari ini kami telah di larang untuk naik.” Iblis menjawab, “Menyebarlah kalian di muka bumi, dari barat sampai timur, dan perhatikan dengan seksama apa yang sebenarnya telah terjadi!”
Mereka lalu menyebar. Setelah mengeliling bumi dari timur ke barat, sampailah mereka ke kota Mekah. Di sana tampak oleh mereka Nabi kita sedang dikelilingi para malaikat, dan memancar cahaya dari dirinya hingga mencuat ke langit, sedangkan para malaikat-malaikat itu saling memberi ucapan selamat satu dengan yang lain.
Kemudian setan-setan itu kembali menghadap Iblis, sambil menceritakan semua apa yang telah mereka saksikan itu. Maka Iblis pun berteriak dengan suara yang sangat keras,
“Aaaaah, telah keluar “ayatul ‘alam” dan rahmat bagi bani Adam, karena itulah kalian telah dicegah untuk naik ke langit, tempat pandangannya dan pandangan umatnya!!”
Bintang Besar Bercahaya
Para ahli kitab (kaum Yahudi dan Nasrani) melihat bintang besar dan bercahaya seperti berlensa tepat di hari kelahiran Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam., sebelumnya bintang itu tidak pernah terlihat. Di antara mereka ada yang berseru, “Nabi penutup zaman sudah lahir”.
Ka’bul Akhbar ra berkata; “Saya telah melihat di dalam Taurat bahwa Allah ta’ala telah mengabarkan kepada Kaum Musa tentang saat keluarnya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Sesungguhnya bintang tetap yang telah kamu ketahui itu, bila ia bergerak dari tempatnya menandakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah keluar”
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir, bintang itu pun bergerak dan pindah dari dari tempat asalnya. Maka orang-orang Yahudi itu semuanya mengetahui bahwa Rasul yang di beritakan Allah itu telah lahir ke dunia, namun mereka merahasiakan di sebabkan kedengkian mereka juga.
Salam Burung-Burung
Saat kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam burung-burung indah berterbangan di atas langit Mekkah dan berkicau seolah memberi salam sejahtera kepada nabi akhir zaman.
Pohon Kurma Kering Kembali Berbuah
Dalam Injil (kitab suci Nabi Isa a.s.) digambarkan tentang tanda-tanda kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Bahwasanya apabila pohon kurma kering mengeluarkan daun-daunan, maka itu menandakan keluarnya Rasulullah ke dunia”
Ketika Rasulullah saw lahir, pohon kurma yang kering dan layu menjadi segar, berdaun dan berbuah. Melihat hal itu, orang-orang Nasrani itu pun mengetahui bahwa Rasul yang di janjikan Allah di dalam kitab Injil itu telah lahir ke dunia. Tetapi hal itu mereka rahasiakan, di sebabkan kedengkian mereka juga.
Hal itu benar terjadi, namun orang-orang Yahudi menyembunyikannya karena kedengkian mereka kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. yang bukan berasal dari Bani Israil.
Mata Air Kering Memancar Kembali
Di kitab Zabur (kitab suci Nabi Daud a.s.) dikabarkan juga tentang kelahiran Nabi Muhammad saw. “Ketika mata air yang sudah kalian kenal kering dan tiba-tiba memancarkan air dengan derasnya maka pada saat itulah Nabi Muhammad saw. telah lahir ke dunia.” Karena kedengkian orang-orang Yahudi juga menyembunyikan tanda-tanda yang mereka ketahui.
Berhala Bersujud
Diriwayatkan bahwa sesungguhnya Abdul Muthalib berkata, “Sewaktu ku berada di dekat ka’bah, patung berhala yang ada di dalam ka’bah tiba-tiba jatuh tersungkur dari tempatnya dalam bentuk bersujud kepada Allah ta’ala. Aku juga mendengar suara dari dinding ka’bah, ‘Nabi terpilih telah lahir yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan aku dari beberapa patung berhala, serta memerintahkan untuk menyembah kepada Dzat Yang Merajai Alam ini.”
Suara dari Ka’bah
Ada suara lain dari ka’bah saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir. Antara lain berbunyi “Katakanlah telah datang kebenaran (Islam) dan tidak akan memulai kebatilan, juga tidak akan mengembalikan kekufuran.”
Begitulah, kisah-kisah istimewa dan ajaib yang melingkupi peristiwa menjelang sampai kelahiran Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sungguh semua itu adalah bukti bahwa Rasulullah adalah manusia pilihan yang diutus Allah di muka bumi ini.
Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir