Suaramuslim.net – Aksi protes bela Al-Aqsha akhirnya membuahkan hasil, meski berakhir setelah pertumpahan darah. Pada (27/07), Israel akhirnya lepaskan segala instalasi keamanan di Masjid Al Aqsha.
Ratusan orang Palestina terluka selama dua minggu terakhir dalam konfrontasi dengan pasukan Israel terkait perebutan situs suci Al Aqsha. Sebagian besar luka, ditimbulkan oleh pasukan Israel yang menyerang dengan peluru baja berlapis karet. Protes dan kerusuhan mematikan terus meletus selama berhari-hari sejak Israel memasang berbagai instalasi kemanan di Masjid Al-Aqsha.
Warga muslim Palestina terus berseteru bahkan memperpanjang durasi aksi protes hingga instalasi keamanan dilepaskan dari masjid Al-Aqsha. Aljazeera.com menurunkan berita bahwa warga Palestina mengungkap syukur atas dilepasnya keamanan baru di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa pasca demonstrasi beruntun dan protes dan kerusuhan mematikan terjadi.
Berdasarkan laporan yang diperoleh aljazeera.com, Israel telah memindahkan dan melepaskan instalasi keamanan dari pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Instalasi keamanan berupa kamera pengintai yang dipasang pada Pagar, gerbang dan perancah sudah dilepas dan dikeluarkan dari pintu masuk kompleks Masjid Al Aqsha atau yang sering di sbeut Baitul Maqdis dan juga rumah suci.
Warga Palestina, Rayakan Kebebasan Al Aqsha
Warga Palestina mulai berkumpul di pintu masuk untuk merayakannya pada dini hari Kamis (27/07), dengan bersiul dari dalam mobil. Berdasar laporan melalui video yang diunggah oleh aljazeera.com, warga palestina tampak antusias saat Israel mengeluarkan berbagai sistem keamanan yang telah dipasang sebelumnya. Dalam video itu juga tampak beberapa warga Palestina berdoa, bersyukur atas kemenangan yang diperoleh.
Mereka menyeru pada truk yang melintas mengangkut sistem keamanan yang telah di bongkar. “Saya ada di sini untuk ungkapan syukur dan kemenangan yang sesungguhnya,” ujar seorang pria Palestina di keramaian pintu masuk Al Aqsha pada aljazeera.com.
“Hari ini adalah hari yang menyenangkan, penuh dengan perayaan dan duka pada saat bersamaan. Duka cita bagi orang-orang yang kehilangan nyawa dan terluka,” tambahnya. Ia memaparkan bahwa semua muslim Palestina, menganggap Al-Aqsha sebagai garis merah. Artinya, Israel tak mempuntai otoritas untuk menguasainya, karena Al-Aqsha tak hanya milik sekelompok saja, namun sepenuhnya milik semua orang di Palestina, bahkan milik muslim di seluruh dunia dan juga orang-orang Yerusalem.
Berdasarkan laporan dari Aljazeera, di luar kompleks Yarussalem Timur, sekerumunan orang sedang merayakan hasil dari aksi protesnya terhadap Israel. “Ini adalah kemenangan yang signifikan, tak hanya sekedar keberhasilan dari protes tindakan keamanan,” tegas salah seorang warga.
Mereka merasa bahwa ini adalah kemenangan sesungguhnya yang pernah mereka rasakan. Mereka menyebutnya sebagai gerakan akar rumput, karena keberhasilan ini tidak dipimpin oleh Hamas, Fatah atau pun pemimpin politik tradisional Palestina lainnya. (muf/smn)