SURABAYA (Suaramuslim.net) – Raut bahagia terpancar dari wajah Nurhana, begitu sampai di depan Masjid Al Falah Darmo Surabaya. Seutas senyum terlukis di bibir nenek 72 tahun asal Banjarmasin itu.
“Senang sekali bisa belajar, biasanya melalui Youtube,” ujar Nurhana, yang menyebut dirinya datang bersama rombongan naik bemo. “Alhamdulillah, bisa ikut langsung,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Nopiyanti dan Devi pun semangat hadir untuk menambah ilmu baru. Selain itu, untuk silaturahmi dengan teman-teman yang lama tidak bertemu.
“Juga untuk healing,” ujar Devi yang mengatakan bahwa healing-nya ibu-ibu, salah satunya dengan mengikuti kajian.
Kebahagiaan juga dirasakan lebih dari 3 ribu jamaah yang memadati Masjid Al Falah Surabaya, untuk menghadiri Kajian Aktual al-Falah (Kaafah) menandai Milad ke-38 YDSF dan Halal Bihalal 1446 H pada Ahad, 19 April 2025.
Dalam Kaafah kali ini, YDSF menghadirkan penceramah nasional K.H. Anwar Zahid. Pengasuh Ponpes Sabilunnajah Bojonegoro ini mengingatkan, setiap muslim hendaknya memiliki ketaqwaan sosial. Kriteria manusia yang memiliki ketaqwaan sosial adalah para muhsinin (orang-orang baik).
Abah Anza, demikian sapaan karibnya, juga menjelaskan bahwa para muhsinin merupakan orang-orang yang suka berderma dalam segala keadaan, baik sempat maupun sempit, ataupun saat sehat dan ketika sakit. Selain itu juga mampu menahan amarah serta mempunyai kesabaran tingkat tinggi.
Sementara itu, Direktur Utama YDSF Jauhari Sani, menyampaikan rasa syukur atas amanah, doa, dan dukungan luar biasa dari para sahabat donatur.
Milad ke-38 ini juga menjadi momentum penting bagi YDSF untuk memperkenalkan sejumlah transformasi baru. Termasuk di antaranya adalah optimalisasi digitalisasi layanan, penguatan jaringan relawan dan donatur, serta pengembangan ekosistem pemberdayaan yang terintegrasi.
Humas YDSF Khoirul Anam menegaskan tekad YDSF untuk terus menjadi lembaga sosial yang adaptif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Dengan usia kian matang, YDSF berkomitmen menebar manfaat lebih luas dan berkelanjutan, membangun peradaban yang kuat, dan menjadi penopang umat menuju kesejahteraan lahir dan batin.
Pewarta: Mutia Arifin
Editor: Muhammad Nashir