JAKARTA (Suaramuslim.net) – Kantor Surat berita The Capital, di Annapolis, Maryland, AS, pada Kamis (28/6) siang diserang seorang pria dengan menggunakan senjata api. Sampai saat ini lima orang dikabarkan meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka luka-luka
Penyerang itu berjalan ke kantor Capital Gazette dengan membawa senapan dan granat asap. Polisi menduga penyerangan ini memang sengaja direncanakan.
“Orang ini siap untuk menembak orang. Niatnya adalah menyebabkan kerusakan,” kata Kepala Polisi Departemen Kepolisian Anne Arundel, William Krampf, pada konferensi pers sebagaimana yang dikutip Aljazeera.
Di antara yang tewas ada empat wartawan dan satu staf.
Tersangka, diidentifikasi oleh media lokal setempat sebagai Jarrod Ramos, 38 tahun. Dia memiliki perseteruan yang berlangsung lama dengan koran The Capital dan telah menggugat wartawan di sana atas nama pencemaran nama baik.
Sementara itu, pihak kepolisian setempat belum mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Ramos sebagai tersangka.
Lima orang yang terbunuh adalah Rob Hiaasen, 59 tahun, seorang asisten editor pengurus koran dan saudara dari novelis Carl Hiaasen, Gerald Fischman, editor halaman editorial, reporter Wendi Winters, reporter John McNamara, dan asisten penjualan Rebecca Smith.
Ramos mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Capital Gazette pada tahun 2012, setelah artikel sebelumnya telah merinci tuduhan pelecehan yang dia mengaku bersalah pada bulan Juli 2011.
“Jarrod Ramos memiliki sejarah panjang karena marah dan mengambil tindakan terhadap koran The Capital,” Tom Marquardt, mantan editor eksekutif di The Capital mengatakan kepada New York Times.
“Saya katakan pada satu waktu kepada pengacara saya bahwa ini adalah orang yang akan datang dan menembak kami. Saya khawatir atas nama saya dan atas nama staf saya dia akan mengambil lebih dari tindakan hukum”, tambahnya.
Kantor-kantor surat kabar terletak di gedung empat lantai sekitar empat kilometer dari Maryland State House dan Akademi Angkatan Laut AS di dekatnya.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir