Suaramuslim.net – Dzikir adalah nutrisi hati dan jiwa bagi seorang muslim. Kondisi batin dipengaruhi oleh hati, segala situasi yang tidak membuat hati nyaman, bisa memerintahkan otak untuk mengirimkan sinyal ke bagian tubuh yang lain untuk merespon secara tidak positif.
Menurut Syekh Prof. Dr Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al Badr, “Dzikir dapat mendatangkan kebahagiaan, kegembiraan, dan kelapangan bagi orang yang melakukannya, serta dapat melahirkan ketenangan dan ketenteraman di dalam hati orang yang melakukannya”. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ar Ra’d “….Hati mereka tentram dengan MENGINGAT Allah. Ingatlah, hanya dengan MENGINGAT Allah-lah hati menjadi tentram (tenang)”
Setelah kita mengetahui manfaat dzikir bagi hati dan jiwa kita, terus yang menjadi pertanyaan adalah kapan waktu utama membaca dzikir pagi dan petang?
Merujuk kepada kebiasaan nabi setelah melakukan salat Subuh, Beliau duduk hingga terbitnya matahari baru beliau bangun dari tempat salatnya. Sebagaimana beliau anjurkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai shalat subuh sampai terbit matahari lebih aku sukai dari memerdekakan empat orang budak dari anak ismail. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Alllah dari mulai salat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai dari memerdekakan empat orang budak.” (HR Abu Dawud no. 3667, lihat Shaiih Abi Dawud 11)
Imam Ibnu Qayyim رحمه الله berkata: “Waktunya antara Subuh hingga terbit matahari, dan antara ‘Ashar hingga terbenam matahari.”
Dalil dari Al Quran tentang dzikir pagi dan petang
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS Al-Ahzab: 41-42).
Al-Jauhari (seorang ahli bahasa Arab) berkata: (أَصِيلاً) artinya, waktu antara ‘Ashar sampai Maghrib.”
فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
“Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Rabb-mu pada waktu petang dan pagi.” (QS Al-Mu’min: 55)
(َالْإِبْكَار) artinya, awal siang hari, sedangkan (الْعَشِيُّ) artinya, akhir siang hari.
Allah سبحانه و تعالي berfirman:
فَاصْبِرْ عَلَى مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ
“Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Rabb-mu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya).” (QS Qaaf: 39).
Ini merupakan penafsiran dari apa yang disebutkan dalam beberapa hadis Rasulullah صلي الله عليه وسلم, bahwa siapa yang mengucapkan begini dan begitu pada pagi dan petang hari…, maksudnya adalah sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, yaitu memulainya sesudah salat Subuh dan sesudahnya. (lihat penjelasan Imam Ibnul Qayyim dalam Shahiih al-Waabilish Shayyib hal. 165-166).
Semoga Allah selalu memberikan kita semua kekuatan, keyakinan dan istiqamah dalam berdzikir pagi dan petang.