Malang (Suaramuslim.net)- Kemendikbud melalui Direktorat Sejarah mengadakan peningkatan kompetensi bagi penulis sejarah. Kemudian setelah ini apa? Demikian pertanyaan mengambang kepada para peserta pelatihan ketika kemarin sekitar 50 penulis berkumpul di Hotel Kartika Graha Malang sejak 19-23 Februari 2018.
“Pihak Direktorat Sejarah hanya memberikan fasilitas pelatihan dan informasi saja bagi penulis,” ujar Dr. Tri Wahyuning, selaku salah satu pembimbing. Kemendikbud berkomitmen fasilitasi penulis sejarah dengan pelatihan dan suplai informasi.
Beberapa penulis sekaligus peserta dari berbagai latar belakang mulai mahasiswa, guru, dosen, pengusaha sampai pedagang memiliki semangat sama, mengungkap sejarah dan dituliskan.
“Musik mengandung sejarah dan sangat layak ditulis,” kata Abdul Malik, selaku pendiri Museum Musik Indonesia di Malang.
Harapan setelah adanya kelanjutan maka tercetus untuk membuat bunga rampai sejarah. Ide ini diinisiasi oleh Abdul Malik.
“Pembuktian kepada Bu Tri jika kita tetap eksis menulis,” tambahnya.
Pengetahuan teori mulai dari pengantar ilmu sejarah, sejarah lokal, metode sejarah sampai penulisan sejarah hanya menguap begitu saja. Harus ada karya nyata.
Reporter: Muslih Marju (kontributor)
Editor: Oki Aryono