DEPOK (suaramuslim.net) – Ketua Lembaga Dakwah Kampus (LDK) SALAM UI yang juga Ketua Pusat Komunikasi Nasional Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Fahrudin Alwi meragukan riset Setara Institute yang menyebut LDK sebagai sarang radikalisme dan intoleransi.
Sebelumnya Setara Institute merilis sebuah penelitian tentang Radikalisme dan Intoleransi di Bogor dan Depok dan menyebut Masjid UI dan kegiatan di dalamnya seperti Lembaga Dakwah Kampus adalah sarang dari radikalisme dan intoleransi.
Fahrudin Alwi kepada suaramuslim.net pada Jum’at (3/11) meragukan penelitian tersebut karena memiliki kerancuan secara metodologis dan tidak melibatkan Masjid UI dan LDK SALAM UI.
“Setara mengaku menggunakan metode covert indepth interview. Padahal penelitian akademik tidak boleh menggunakan cara covert atau sembunyi-sembunyi dalam penelitian, ia harus menjelaskan maksudnya lewat consent form. Sebab Ethical clearance dalam penelitian akademik itu penting. Lebih dari itu, dari data 529 masjid dan 927 musalla di Depok, Setara hanya mewawancarai 20 orang. Itupun pihak Masjid UI, DISC, dan Salam UI tidak ada yang diwawancarai” jelas Fahrudin.
Selain itu Fahrudin juga mengklarifikasi penelitian Setara Institute yang menyebut LDK SALAM UI intoleran karena melakukan ujaran kebencian terhadap kelompok LGBT.
“Terkait tuduhan ujaran kebencian kepada LGBT, kami memang tidak sepakat dengan LGBT, tapi sungguh kami tidak pernah melakukan ujaran kebencian, bahkan terhadap hal yang kami tidak sepakat di dalamnya. Kami juga sering berkolaborasi bersama UKM Kerohanian Agama lain dalam melakukan aktivitas sosial atau memberi pernyataan sikap mengecam pembakaran tempat Ibadah” pungkas Fahrudin.
Reporter: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir