SURABAYA (Suaramuslim.net) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat untuk menunda mudik saat Lebaran Idulfitri atau digantikan pada saat Hari Raya Iduladha, mengingat penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayah Jatim semakin meluas.
Saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Ahad (29/3) malam, Gubernur Khofifah menyebut dari 38 daerah kabupaten/kota di wilayahnya, 18 daerah di antaranya telah dinyatakan sebagai zona merah atau terjangkit Covid-19, dengan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif sebanyak 90 orang.
“Dari peta ini kita bisa melihat betapa penyebaran Covid-19 di Jawa Timur harus mendapatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang luar biasa dari kita semua,” katanya.
Pasien positif terpapar Covid-19 terbanyak berada di Surabaya sejumlah 41 orang, Sidoarjo 10 orang, dan sembilan orang di Magetan. Selain itu, Malang Raya, yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu sebanyak lima orang.
Selanjutnya masing-masing tiga orang berasal dari Situbondo dan Lumajang. Dua orang masing-masing dari Kabupaten Kediri, Gresik, Blitar dan Jember, serta masing-masing satu orang dari Kota Kediri, Banyuwangi, Pamekasan, Tulungagung dan Jombang.
Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di seluruh wilayah Jawa Timur, hingga pukul 16.00 WIB Ahad, terdata sebanyak 336 orang, serta 5.071 orang dalam pemantauan (ODP).
Agar penularan Covid-19 tidak semakin meluas, Gubernur Khofifah mengimbau masyarakat Jawa Timur di perantauan tidak mudik pada Lebaran Idulfitri, yang menurut jadwal jatuh pada pertengahan bulan Mei.
Tradisi mudik Lebaran Idulfitri, lanjut Khofifah, bisa digantikan pada saat Hari Raya Iduladha, yang menurut jadwal jatuh pada bulan Juli mendatang.
“Semoga badai Covid-19 cepat berlalu dan kita bisa mudik serta beribadah dengan tenang pada saat Hari Raya Iduladha di bulan Juli nanti,” tuturnya.
Sumber: Antara