Kisah Hidup Abu Hurairah, Sang Perawi Hadits Terbanyak

Kisah Hidup Abu Hurairah, Sang Perawi Hadits Terbanyak

Kisah Hidup Abu Hurairah, Sang Perawi Hadits Terbanyak

Suaramuslim.net – Lebih dari 5300 hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, tak hanya itu ia juga meriwayatkan sekitar 800 hadits dari para sahabat. Siapakah beliau? Simak ulasan berikut ini.

Abdurahman bin Sakhr, sahabat yang akrab kita dengar dengan panggilan Abu Hurairah, adalah sahabat Rasulullah yang paling banyak meriwayatkan hadits nabi dan perkataan para sahabat.

Ia kerap disapa Abu Hurairah  karena di waktu kecil ia selalu bermain dengan kucing kecilnya saat diperintahkan untuk mengembala beberapa ekor kambing milik keluarganya. Tak hanya di momen itu,  Abu Hurairah selalu bermain dengan kucing kecilnya di saat siang hari dan jika malam sudah tiba. Kucing tersebut di letakkan di atas pohon lalu  Abu Hurairah pulang kerumahnya. Kebiasaan ini berjalan terus sampai teman sebayanya memanggilnya dengan Abu Hurairah yang berarti si pemilik kucing kecil.

Abu Hurairah seorang sahabat yang lahir di daerah Ad Daus Yaman, daerah yang mulanya selalu menentang risalah kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sampai datanglah seorang sahabat bernama Thufail bin Amru Ad Dausi  radhiyallahu’anhu yang pernah bertemu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengikrarkan Islamnya sebelum hijrahnya Nabi Muhammad  ke Madinah.

Islam Masuk di Negeri Kelahiran Abu Hurairah

Tufail bin ‘Amru Ad Dausi yang mendakwahkan Islam kepada kaumnya Ad Daus, namun tidak ada dari kota Ad Daus yang menerima Islam kecuali satu orang yaitu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Pada awal tahun ke tujuh hijriah diumurnya yang ke dua puluh enam, tekad Abu Hurairah radhiyallahu’anhu untuk hijrah dari negerinya menuju Rasulullah shallallahualaihi wa sallam telah bulat, dengan perbekalan yang seadanya tak membuat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu mundur, bahkan ia pernah bersyair saat tiba di Madinah, “Wahai malam yang panjang serta melelahkan, namun saat itulah aku terselamatkan dari negri kafir.”

Tetapi tibanya beliau di malam itu tidak dapat disambut dengan Rasulullah dan para sahabat besar karena mereka semua sedang berada di medan perang Khaibar.

Sampailah waktu subuh, kemudian para sahabat berkumpul untuk melaksanakan shalat subuh yang dipimpin oleh Siba bin Urfutoh radhiyallahu’anhu  yang telah di tunjuk oleh Rasulullah menjadi imam kala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  berperang saat itu.

Setelah shalat subuh usai, tak lama terdengar suara yang menandakan tibanya tentara kaum Muslimin berserta panglimanya yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana biasanya Rasulullah langsung menuju masjid shalat dua rakaat dan menemui beberapa sahabat, kemudian dilihatlah oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seseorang yang mempunyai kulit agak gelap, lebar pundaknya serta memiliki celah di antara dua gigi depannya dan langsung membaiat Rasulullah. Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Dari mana engkau?” Abu Hurairah menjawab, “Aku berasal dari Ad Daus”, Rasulullah mengatakan, “Sungguh aku dulu tidak menyangka ada kebaikan di Daus.”

Semangat Abu Hurairah Akan Ilmu

Sahabat yang mulia ini terkenal sebagai sahabat yang banyak meriwayatkan hadist, tercatat sekitar lebih dari 5000 hadist yang di riwayatkan lewat jalurnya. Memang semangatnya Abu Hurairah dalam ilmu hadist telah diketahui oleh Rasulullah seperti di dalam hadist, Abu Hurairah pernah bertanya kepada Rasulullah, “Siapa yang paling senang dapat syafaatmu nanti wahai Rasulullah? Rasulullah mengatakan, “Sudah kuduga bahwa engkau yang akan menanyakan hal ini wahai Abu Hurairah saat aku melihat semangat atas hadist.” (HR. Bukhari).

Diriwayatkan bahwa beliau pernah berkata, “Aku membagi malamku tiga bagian pertama untuk membaca Al Quran, sebagian lain untuk tidur, sebagian lagi untuk mengulang hafalan hadsitku.”

Sahabat yang mulia ini, diriwayatkan bahwa beliau wafat di umur 78 tahun, maka  jarak dari wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Sallam  dengan wafatnya Abu Hurairah sekitar 47 tahun, oleh  karena itu beliau sangat sering mengajarkan ummat dan banyak meriwayatkan hadist.

Diriwayatkan dari Nafi’ rahimahullah bahwa saat Abu Hurairah wafat aku dan Ibnu Umar radhiyallahu’anhu ikut mengiringi jenazah, dan ibnu Umar radhiyallahu’anhuma tak lepas mendoakan Abu Hurairah lalu ia berkata, “Orang ini adalah orang yang paling hafal hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment