SURABAYA (Suaramuslim.net) – Saat senja mulai menutupi matahari, sore itu, Subhan, bisa sebentar melepas lelah. Ia duduk selonjor di mobil ambulans yang ia tumpangi. Sambil tetap memakai APD, memegang gawai, ia bersiaga menunggu panggilan rumah sakit, jika sewaktu-waktu diminta mengantarkan pasien.
Usianya tak lagi muda, saat ini memasuki kepala 5, namun ia tetap semangat melakukan kerja kemanusiaan.
“Dua pekan ini saya sudah melakukan 24 kali layanan, sangat banyak. Meski begitu saya tetap semangat untuk membantu,” ujarnya saat dihubungi Laznas LMI.
Sejak pandemi Covid-19 ini melanda pada Maret 2020, ia sudah mengantar ratusan pasien dan jenazah.
“Kalau dihitung-hitung, saya sudah mengantar ratusan layanan, kebanyakan jenazah. Sedikit pasien. Hampir semuanya itu Covid,” tambahnya.
Cak Kan, sapaan akrabnya, mengaku pada awalnya ada perasaan takut terlebih jika mengantar pasien Covid-19.
“Siapa yang tidak takut, iya kan? Apalagi taruhannya nyawa. Namun saya tetap ikhlas menjalani, semoga kebaikan ini dibalas Allah,” tuturnya.
Menurut Irfan Nurdiansyah selaku Supervisor Tanggap Darurat & Logistik Laznas LMI, Cak Kan sendiri tercatat sebagai sopir ambulans Laznas LMI.
“Cak Kan menjadi satu di antara 3 sopir ambulans Laznas LMI. Saat pandemi ini lonjakan permintaan bantuan sangat banyak. Di bulan Juli 2021 ini saja Laznas LMI tercatat melakukan 97 layanan baik pasien maupun jenazah,” katanya.
“Saat ini Laznas LMI ada 2 unit mobil jenazah dan 1 unit ambulans. Dalam waktu dekat insya Allah Laznas LMI akan mendapat 1 tambahan unit ambulans khusus pasien Covid-19, semoga bisa membantu banyak masyarakat lagi.” Pungkasnya.