KUALA LUMPUR (Suaramuslim.net) – Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim menyebut ada upaya untuk menggoyahkan koalisi pendukung pemerintah Pakatan Harapan.
Dia menyebut para pelakunya merupakan orang dalam di PKR serta politisi dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang didirikan Mahathir Mohamad.
“Kami masih menunggu informasi lebih lanjut tapi ada upaya untuk menjatuhkan pemerintah Pakatan dan membentuk pemerintah baru melibatkan mantan teman kami Bersatu serta faksi kecil di PKR yang mengkhianati kami,” kata Anwar, dikutip dari The Star, Senin (24/2).
Menurut Anwar, para politisi yang ingin membentuk koalisi baru, termasuk Partai Islam Malaysia (PAS) serta partai lain di luar Pakatan Harapan, bertemu dengan Raja Malaysia pada Ahad. Namun dia belum mendapat informasi mengenai hasil pertemuan tersebut.
“Saya belum mendapat informasi lengkap,” katanya.
Pada Ahad sore, Anwar mengajak para pendukung dari PKR ke kediamannya untuk mengikuti doa bersama di tengah gonjang-ganjing upaya pengkhianatan dari sebagian pemimpin Pakatan Harapan.
Seorang pendukung PKR dari Subang Jaya mengatakan, dia hadir untuk menunjukkan dukungannya kepada Anwar.
“Mereka berusaha mencari banyak dukungan di sana. Mereka mengkhianati kepercayaan rakyat dan janji yang dibuat kepada Anwar. Saya benar-benar merasa iba kepadanya,” kata dia.
Pendukung mulai berkumpul di rumah Anwar lepas pukul 17.00 untuk mengikuti doa bersama setelah dimumkan melalui akun Facebook PKR.
“Mereka merencanakan, Tuhan juga punya rencana. Sesungguhnya rencana Tuhan adalah yang terbaik dari semua rencana. Kepada semua teman dan kawan seperjuangan, mari kita berkumpul di rumah Datuk Seri Anwar Ibrahim di Segambut mulai pukul 18.00. Kami meminta doa, zikir, dan salawat untuk perlindungan dari semua kejahatan dan agar semua masalah bisa diredakan,” bunyi pengumuman untuk menghadiri majelis zikir.
Acara tersebut juga disiarkan langsung melalui akun Facebook PKR.
Anwar dan istrinya yang juga wakil Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail turut hadir.
PKR merupakan partai dengan kursi terbanyak di parlemen Dewan Rakyat yakni 50. Disusul berikutnya Partai Aksi Demokratik (DAP) dengan 42 kursi.
DAP merupakan salah satu koalisi pendukung pemerintahan Mahathir Mohamad bersama PKR, Partai Amanah Nasional, dan PPBM.
Gonjang ganjing perpolitikan Malaysia tak lepas dari rencana perpindahan kekuasaan dari Mahathir Mohamad kepada Anwar sebagaimana dijanjikan sebelum pemilu pada Mei 2018.
Sebagian politisi di internal Pakatan Harapan, termasuk dari faksi kecil di PKR serta PPBM, tak setuju adanya pergantian kekuasaan dan mendesak Mahathir menjabat sampai akhir periode.
Di sisi lain sebagian pendukung Anwar mendesak agar dia segera mengganti posisi Mahathir pada pertengahan tahun ini. Sementara itu Mahathir berkali-kali menegaskan bahwa dia tetap akan mundur setelah pertemuan APEC pada November 2020.
Sumber: The Star