Kolonel Laut Ir. Marseno Wirjosaputro, Rektor ke-2 ITS pimpinan proyek bandara Juanda

Suaramuslim.net – Jarang yang tahu jika Rektor ke-2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Periode 1964-1968 adalah seorang pimpinan proyek (Pimpro) Lapangan Terbang Juanda, yang di awal berdirinya lebih dikenal dengan nama Proyek Lapangan Udara Waru, milik TNI AL. Dia adalah Kolonel Laut Ir. Marseno Wirjosaputro, alumni Teknik Sipil Angkatan Pertama ITB, kelahiran Banyumas, 29 April  1927.

Kepastian ini terungkap dalam Biografi Kolonel Laut Ir. Marseno Wirjosaputro, Rektor ke-2 ITS (1964-1968) yang di-launching di Graha ITS, Selasa (28/10/2025) siang.

Peluncuran buku yang disusun oleh Sukemi, Adriono, dan Rusdi Zaki ini merupakan bagian dari rangkaian acara Napak Tilas Pimpinan ITS dalam rangka Dies Natalis ke-65 Lustrum XIII ITS. Sejumlah agenda lainnya berupa bakti sosial, pameran, dan olahraga.

Peluncuran buku ini juga dirangkai dengan sesi talkshow Merajut Memori Keteladanan Rektor ke-2 ITS yang dipandu oleh Prof. Dr. Ir. Umi Laili Yuhana, S. Kom., M.Sc., menampilkan narasumber Kolonel Laut (KH) Heri Sutrisno, putra Marseno (Nini Irewati dan Irawan Bachtiar), Ir. Syamsulbachri alumnus ITS, serta Rektor ITS saat ini, Prof. Dr. (HC). Ir. Bambang Pramujati, S.T., M.Sc.Eng, Ph.D., IPU., ASEAN Eng.

Acara juga dilengkapi dengan pemutaran film dokumenter pendek tentang profil Rektor Marseno. Panggung dimeriahkan live musik keroncong, serasi dengan suasana acara yang terasa nostalgia. 

Rektor Bambang Pramujati dalam sambutannya menyatakan rasa syukur karena ITS telah berkembang pesat. Semua itu tidak lepas dari jasa yang ditanam para pemimpin dan perintis ITS di masa lalu, termasuk Rektor Marseno.  

“Insyaallah acara seperti ini akan kami laksanakan rutin pada tahun-tahun mendatang. Kita akan terbitkan biografi rektor ketiga, rektor keempat, dan seterusnya. Tujuannya tidak hanya untuk dikenang jasanya, tetapi visinya dan disiplinnya dapat dimanfaatkan untuk memajukan ITS. Pak Marseno telah memberi pondasi moral, disiplin, dan visi untuk kita semua,” ujarnya.

Prof Yuhana menambahkan, kegiatan Napak Tilas ini tidak hanya menelusuri jejak masa lalu, tetapi juga untuk menyambung silaturahmi, serta menyambung nyala semangat.

Untuk  keperluan penyusunan biografi dan film dokumenter, Tim Napak Tilas  menelusuri jejak sang rektor dengan melakukan wawancara ke pihak keluarga, para rektor lama, sesama kolega dosen dan mitra kerja, hingga ke institusi TNI AL. Respons dan dukungan pihak terkait tersebut sangat positif.

Dalam biografi tersebut terungkap jika Kol. Laut Marseno lahir pada 1927 dari lingkungan keluarga pendidik di Banyumas. Dirinya menapaki perjalanan hidup penuh warna. Pernah menjadi seinendan di zaman  Jepang, menjadi tentara pelajar, dan sekolah SMA di tengah agresi militer Belanda. Lulusan ITB ini kemudian menjadi anggota TNI AL dan dipercaya menjadi pimpinan proyek  pembangunan lapangan terbang Waru/Juanda.

Sebagai Rektor ITS, Marseno memimpin di masa penuh tantangan. Ia menata kampus yang lokasinya masih terpencar, membuka fakultas baru, dan menjalin kerja sama internasional. Pada masa kepemimpinannya, ITS melahirkan lulusan pertama –momentum bersejarah yang dikenal sebagai “pecah telur” ITS.

Setelah menjadi Rektor ITS, Marseno melanjutkan karier menjadi pengusaha dan profesional. Tercatat menjabat sebagai Wakil Presdir PT Astra International, Tbk, menjadi Dewan Komisaris PT Surya Semesta Internusa, Tbk., hingga menjadi Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N)

Biografi ini bukan sekadar catatan Sejarah ITS, melainkan cermin keteladanan yang relevan lintas generasi: berani mengambil keputusan, tulus mengabdi, dan setia pada nilai luhur.

Editor: Muhammad Nashir

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.