Judul Buku : Asia vs. Barat : Benarkah Orang Barat Lebih Kreatif daripada Orang Asia?
Penulis : Ng Aik Kwang
Penerjemah : Widati Utami
Cetakan : Cetakan I, Agustus 2016
Penerbit : Kaifa
Suaramuslim.net – Kritik atas kurangnya kreativitas semakin banyak. Mulai peraturan yang diterapkan anak dalam masyarakat hingga kepada cara pemecahan seseorang dalam hidupnya. Tentu pemecahan tersebut harus berdasarkan cara-cara yang kreatif. Beberapa iklan menganjurkan seseorang untuk bertindak kreatif, atau menemukan berbagai cara untuk selalu kreatif. Tuntutan zaman pun demikian, harus selalu menemukan cara kreatif untuk bekerja dan mengambil kesempatan. Lalu, apakah kreativitas itu?
Kreativitas berasal dari kata kreatif yang berarti memiliki daya cipta. Kreativitas banyak dikritik dalam tataran masyarakat timur karena tertinggal dari masyarakat barat. Masyarakat timur cenderung banyak memiliki aturan yang dianggap mengekang aspek kreativitas. Pengekangan dan pandangan negatif bukan berasal dari sesuatu yang objektif seperi halnya alat tes. Tidak ada alat tes yang bisa lepas dari budaya asalnya. Termasuk kreativitas memiliki faktor tertentu.
Dalam buku ini, Ng Aik Kwang menguraikan berbagai faktor tersebut. Ia menyebutkan setidaknya ada empat faktor yang mempengaruhi kreativitas yaitu faktor kognitif. Yaitu yang berhubungan dengan seberapa banyak masa sulit dan seberapa tahan ia dapat memecahkan masalah. Masalah psikologi sosial yang berhubungan dengan struktur karakter yang telah dibentuk, kepribadian, dan satu lagi adalah bidang apa yang menjadi titik kreatif.
Buku ini juga menggunakan perspektif bahwa cakupan orang Asia atau timur direpresentasikan oleh Negara Jepang, China, dan Singapura yang selalu menggunakan ajaran Konfusianisme. Bukan secara umum masyarakat Asia secara keseluruhan. Secara umum, buku ini dapat direkomendasikan untuk dibaca untuk memperdalam wawasan mengenai bentukan budaya dan bentukan kreativitas. Bentukan budaya yang terdapat di Timur maupun di Barat. Patokan Timur direpresentasikan oleh Jepang, China, dan Singapura serta beberapa ajaran Konfusianisme maupun Taoisme.
Pola pikir yang membentuk kebudayaan membuat cerita yang berbeda. Setiap kebudayaan memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Dalam buku tersebut, Kwang memberikan sedikit tips untuk melatih agar masyarakat timur bisa mengejar ketertinggalan dari barat. Diantara langkah sukses untuk belajar adalah belajar mandiri, belajar untuk bertanya, belajar melihat masalah dari beberapa sudut pandang berbeda, mencoba menyelesaikan apa yang tidak bisa diselesaikan, mempelajari topik secara menyeluruh, dan semuanya harus mengakui setiap individu memiliki hak untuk berpendapat dan memiliki pribadi yang utuh.
Ada baiknya sebagai masyarakat timur kita menjaga apa yang baik dan meningkatkan apa yang kurang dari masyarakat timur terhadap masyarakat barat. Awal dari masyarakat kreatif adalah terbuka atas pengalaman-pengalaman yang lain dan datang dari luar.
Peresensi: Laila Nursaliha *
Editor: Oki Aryono
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net