Suaramuslim.net – Katib ‘Am PBNU sekaligus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden K.H. Yahya Cholil Staquf memenuhi undangan dari American Jewish Comitte (AJC), sebuah kelompok Advokasi Yahudi Internasional untuk menyampaikan kuliah umum di Tel Aviv, Israel pada Ahad (10/6).
Dalam forum yang dimoderatori oleh Rabi David Rosen, Direktur Hubungan Antar Agama dari AJC, Yahya Staquf di antaranya menyampaikan bahwa Al Qur’an dan Hadis perlu ditafsir ulang untuk harmonisasi hubungan Islam dan Yahudi.
“Quran dan Hadis adalah pada dasarnya dokumen sejarah yang berisi panduan moral dalam menghadapi situasi tertentu. Ketika situasi dan realitasnya berubah, maka manifestasi dari moralitas tersebut sudah seharusnya berubah pula,” ujar Yahya.
Pernyataan itu mendapat kecaman dari berbagai pihak. Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI K.H Muhyiddin Junaidi mengatakan kunjungan tersebut melanggar etika diplomasi, konstitusi, dan aspek hubungan sosial keagamaan. Selain MUI, kecaman juga datang dari HAMAS dan FATAH.