JAKARTA (Suaramuslim.net) – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara Arab dan Islam di Doha, Qatar yang diharapkan menjadi momentum konsolidasi kekuatan dunia Islam dalam menghadapi agresi brutal Israel terhadap Palestina dan kawasan Timur Tengah, secara objektif belum memberikan harapan nyata bagi rakyat Gaza dan kawasan Timur Tengah secara umum.
Di tengah intensitas serangan militer Israel yang semakin brutal dan terbuka, terutama terhadap warga sipil di Gaza, dunia menunggu langkah-langkah tegas dan terukur dari negara-negara Islam bukan sekadar pernyataan normatif dan diplomasi kutukan.
Baitul Maqdis Institute, sebagai lembaga yang berkomitmen memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan Palestina, menilai bahwa hasil KTT ini belum mampu menjawab urgensi situasi di lapangan.
Direktur Utama Baitul Maqdis Institute, Fahmi Salim Lc. M.A menyatakan rasa kekecewaan atas hasil KTT di Doha yang hingga saat ini belum menghasilkan langkah konkret untuk menghentikan genosida yang terus berlangsung di Gaza serta agresi militer Israel di kawasan Timur Tengah.
Fahmi menyebut, kecaman dan kutukan yang disuarakan oleh para pemimpin negara peserta KTT umumnya masih bersifat normatif dan tidak disertai dengan sanksi maupun tindakan nyata. Hal ini memperkuat keyakinan bahwa Israel telah berhasil mengukur kelemahan sikap politik kolektif negara-negara Islam.
Di tengah berlangsungnya forum KTT Doha, Israel secara terbuka kembali menegaskan komitmennya untuk terus memburu dan menyerang posisi Hamas “di manapun mereka berada” sebuah pernyataan yang menunjukkan arogansi kekuasaan militer tanpa takut akan tekanan internasional, bahkan dari negara-negara kawasan.
Baitul Maqdis Institute mendukung penuh usulan pembentukan aliansi militer negara-negara Islam yang sebelumnya pernah diusulkan oleh Pemerintah Turki dan kini kembali ditegaskan oleh Irak.
“Aliansi semacam ini diperlukan sebagai bentuk pertahanan kolektif menghadapi agresi Israel yang terus meluas dan mengancam stabilitas kawasan,” ujar Fahmi.
Baitul Maqdis Institute juga mendorong negara-negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC) untuk segera membentuk pakta pertahanan bersama yang didukung oleh negara-negara Islam lainnya, sebagai langkah preventif maupun responsif terhadap kemungkinan serangan Israel terhadap salah satu atau beberapa negara anggota.
Boikot ekonomi total terhadap Israel. Sebagai bentuk nyata penolakan terhadap arogansi penjajah.
“Kami mengusulkan agar negara-negara Arab dan Islam melakukan penghentian total hubungan dagang dengan Israel. Ini bukan hanya langkah simbolik, melainkan strategi nyata yang dapat menekan kekuatan ekonomi Israel yang menopang agresi militernya,” tegas Fahmi.
Pewarta: Mutia Arifin
Editor: Muhammad Nashir