Suaramuslim.net – Di sebuah komplek ada 3 anak yang sekolahnya sama. Setiap pagi, tiga anak ini memakai mobil pribadi. Masing-masing diantar oleh sopir ke sekolah mereka. Kejadiannya setiap hari. Tiga mobil ini harus mengantre di jalan depan sekolah. Setiap hari.
Suatu hari ketiga ibu anak ini bertemu di kantin. Seperti biasa, menunggu anak pulang sekolah. Obrolan pun terjadi secara tidak sengaja.
“Jeng, lucu ya kita, tetanggaan kok masing-masing ngejemput, kenapa kita gak gantian ya?”
Obrolan ini akhirnya mendorong para ibu untuk bergantian mengantar anak setiap pagi. Tidak ada lagi 3 mobil yang bergerak setiap hari. Hanya ada 1 mobil yang mengantar setiap hari. 1 supir + 3 anak. Hemat konsumsi bensin, hemat pemakaian ruas jalan dan sudah jelas hemat biaya.
Kisah di atas adalah sebuah kisah dari kekuatan komunitas. Sebuah komunitas yang mampu berkoordinasi antar sesama warga, akan terus menghasilkan gerak efektif antar sesama warga.
Baiknya komunikasi antar warga, akan mendorong lahirnya kerjasama yang apik. Seperti bergantian mengantar anak ke sekolah. Maka kegagalan komunikasi antar sesama warga, akan membuat kerja sama antar warga menjadi tidak efektif.
Di sinilah strategisnya sebuah masjid. Masjid yang menjadi platform komunikasi sosial antar warga akan menjadi pemicu lahirnya sinergi yang memudahkan kehidupan bersama. Beban biaya sebuah masyarakat akan rendah.
Itulah pentingnya, masjid sebagai platform sosial. Selamat mencoba.**
Penulis : Rendy Saputra*
*Ketua Jejaring Masjid Titik Cahaya
**Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net