Suaramuslim.net – Ramadhan adalah bulan hidayah. Di dalam bulan ini Al Quran yang merupakan petunjuk bagi manusia diturunkan. Terkait hal ini, Allah ta’ala berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. (QS. Al-Baqarah [2]: 185)
Mengingat bulan ini adalah bulan hidayah, maka tidak sedikit pula dalam realitanya orang yang mendapat hidayah di bulan suci ini. Ada orang yang sebelumnya non-Muslim, karena mendapat hidayah di bulan Ramadhan, pada akhirnya memeluk Islam.
Hamid bin Abdullah al-‘Ali dalam situs www.hawaaworld.com (artikelnya: ‘Min ‘Ajâ`bi Ramadhan’ [Di Antara Keajaiban Ramadhan]) menceritakan kisah menarik tentang orang yang masuk Islam gara-gara Ramadhan.
Kisah ini bermula dari kekaguman orang non-Muslim ini pada orang-orang muslim di kampungnya. Sehari menjelang Ramadhan, umat Islam berkali-kali menengadahkan wajahnya ke langit seolah sedang menanti perintah Sang Pencipta Alam di bulan suci .
Begitu melihat hilal Ramadhan, mereka sangat gembira seakan-akan mendapat kabar gembira yang sangat besar. Orang non-Muslim ini tidak pernah memprediksi bahwa kegembiraan mereka ternyata dengan menahan diri dari syahwat sepanjang bulan di siang hari Ramadhan. Padahal, karena syahwat inilah kebanyakan orang saling bunuh-membunuh dan tak jarang terjadi peperangan yang menewaskan jutaan orang.
Rupanya, apa yang dilakukan oleh umat Islam di sekelilingnya begitu memikat hatinya sehingga ia berazam untuk mengikuti ibadah orang Islam dan merasakan secara langsung nuansanya. Padahal, saat itu dirinya belum berislam dan tidak mengerti banyak tentang Islam.
Orang ini pun mulai berpuasa, tidak berhubungan intim dengan istri dan ikut shalat Tarawih laiknya orang Islam pada umumnya. Dan semua gerakan yang dilakukan oleh orang muslim di kampung saat shalat juga dilakukannya. Meski dia tidak mengucap doa apapun lantaran memang tidak tahu.
Dahsyatnya, meski tidak mengerti banyak tentang Islam dan hanya ikut menjalankan sesuai dengan kadar kemampuannya, orang ini merasa rileks dan mendapatkan ketentraman jiwa begitu luar biasa yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.
Hal ini terus berjalan hingga pertengahan bulan. Diam-diam rupanya sang Imam memperhatikan orang yang terlihat asing ini. Karena tidak dikenal, akhirnya imam bertanya kepada orang non-Muslim tersebut. Setelah diceritakan panjang lebar, sang imam terkejut dan terpukai dengan kisahnya. Sampai akhirnya ia mengumpulkan jamaah untuk mendengar langsung cerita darinya.
Selepas mendengar cerita orang tersebut, akhirnya mereka mengajarkannya Islam, lalu atas hidayah Allah orang non-Muslim ini mengucapkan dua kalimat syahadat. Seisi masjid pun bertakbir sembari berujar, “Anda masuk Islam karena Ramadhan.” Sejak saat itu, orang non-Muslim ini diberi nama Ramadhan.
Penulis: Mahmud Budi Setiawan, Lc*
Editor: Oki Aryono
*Tim Konten AQL Islamic Center (Pimpinan Ustadz Bachtiar Nasir), alumnus Univ. Al Azhar Mesir