TULUNGAGUNG (Suaramuslim.net) – Di tengah tantangan dunia pendidikan yang kerap menjadikan matematika sebagai momok menakutkan. Jumat berkah (26/09/2025) hadir sosok inspiratif yang mengubah ketakutan menjadi kegembiraan: K.H. Syaifuddin, sang Mathmaster.
Bertempat di Gedung Dakwah KH. M. Ihya’ Ulumiddin, dia memimpin pelatihan bertajuk “Matematika Mudah dan Menyenangkan” yang diikuti oleh 61 guru dari lingkungan LPI Al Azhaar Kedungwaru, Tulungagung Jawa Timur.
Dari ketakutan menjadi kegemaran
Matematika sering dianggap sulit, membosankan, bahkan menakutkan. Namun di tangan KH. Syaifuddin, pelajaran ini berubah menjadi permainan logika yang menggairahkan.
Dengan gaya mengajar yang komunikatif, penuh humor, dan sarat pendekatan praktis, ia membagikan trik-trik sederhana agar guru mampu menyampaikan materi matematika dengan cara yang menyenangkan.
“Di satu sekolah SLTP, saat ujian akhir, 60% murid mendapatkan nilai 100. Nilai sempurna,” kisahnya, membuktikan bahwa pendekatan yang tepat mampu mengubah hasil secara drastis.
Ilmu yang terapan, guru yang berdaya
Direktorat Dikdasmen LPI Al Azhaar, Tuty Hariyati, mengungkapkan antusiasmenya.
“Ilmu yang diberikan oleh Mathmaster KH. Syaifuddin sangat praktis dan terapan. Setelah pembinaan akan kita terapkan,” ujarnya penuh semangat.
Pelatihan ini bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga transformasi cara pandang. Para guru diajak untuk mencintai matematika terlebih dahulu, sebelum mengajarkannya kepada murid. Karena cinta adalah pintu pertama menuju pemahaman.
Matematika dalam ajaran Islam
Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina YPI Al Azhaar Indonesia, KH. Imam Mawardi Ridlwan, menegaskan bahwa matematika bukan hanya ilmu duniawi, tetapi juga bagian dari ibadah.
“Banyak ibadah kita membutuhkan ilmu matematika. Semisal zakat, waris, haji dan lainnya,” tuturnya.
Ia berharap agar para guru tidak lagi merasa berat dan susah dalam mengajar matematika.
“Mathmaster KH. Syaifuddin akan mendampingi dan membantu para guru mahir matematika,” tutup Abah Imam, penuh harap dan keyakinan.
Menumbuhkan generasi cinta ilmu
Pelatihan ini bukan sekadar acara sehari, melainkan bagian dari gerakan besar untuk membebaskan generasi dari ketakutan terhadap angka. Di tangan para guru yang telah dibekali ilmu dan semangat baru, matematika akan menjadi sahabat, bukan musuh.
KH. Syaifuddin telah membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, matematika bisa menjadi pintu masuk menuju kecerdasan, keimanan, dan kemuliaan hidup. Di Tulungagung, gerakan itu telah dimulai.
Editor: Muhammad Nashir