Mengenal Istri-istri Nabi Muhammad SAW

Mengenal Istri-istri Nabi Muhammad SAW

Mengenal Istri-istri Nabi

Suaramuslim.net – Salah satu hikmah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpoligami adalah sebagai pelajaran berharga untuk para muslimah. Karena ternyata, istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewakili semua karakter wanita yang bisa menjadi teladan. Berikut, ulasan singkat tentang bagaimana istri-istri Rasulullah.

Istri-istri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan para wanita yang mulia, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Allah memerintahkan Rasulullah untuk berpoligami selain untuk berdakwah, adalah untuk menunjukkan keutamaan-keutaamaan sifat para ummul mukminin.

Khadijah bintu Khuwailid, Istri yang Tulus

Khadijah  radhiyallahu ‘anha merupakan istri yang amat tulus dalam rumah tangganya bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Khadijah adalah istri yang ikhlas memberikan seluruh hartanya demi menyenangkan suaminya. Ia adalah wanita yang tulus membantu Rasulullah dalam segala perjalanannya.

Saudah bintu Zam’ah bin Qois, Istri yang Penuh Canda

Saudah bintu Zam’ah bin Qois radhiyallahu ‘anha adalah Istri Rasulullah yang terkenal penuh dengan canda. Saudah adalah istri yang menyenangkan bagi baginda Rasulullah. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibrahim AN-Nakha’i dalam kisahnya, “Saudah berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah tadi malam aku shalat di belakangmu, ketika ruku’ punggungmu menyentuh hidungku dengan keras, maka aku pegang hidungku karena takut kalau keluar darah,” maka tertawalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibrahim berkata, Saudah biasa membuat tertawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan candanya.”

A’isyah bintu Abi Bakr As-Shiddiq, Wanita yang Suci

Keistimewaan yang dimiliki A’isyah binti Abu Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anha adalah bahwa kesuciannya telah diakui Allah subhanahu wa ta’ala dari atas langit ketujuh, dan Malaikat telah menampakkan A’isyah kepada Baginda Rasul sebelum Beliau shalallahu ‘alaihi wa salam menikahi A’isyah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku melihatmu (Aisyah) dalam mimpiku selama tiga malam. Malaikat datang membawamu dengan mengenakan pakaian sutra putih. Malaikat itu berkata, ‘Ini adalah istrimu’. Lalu kusingkapkan penutup wajahmu, ternyata itu adalah dirimu. Aku bergumam, ‘Seandainya mimpi ini datangnya dari Allah, pasti Dia akan menjadikannya nyata.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Zainab bintu Khuzaimah, Wanita yang Dermawan

Zainab bintu Khuzaimah radhiyallahu ‘anha terkenal dengan kedermawanan yang ia miliki, sehingga ia mendapatkan gelar sebagai Ummul Masakin (ibunya orang-orang miskin). Beliau berasal dari bangsa Quraisy dan merupakan janda dari seorang pahlawan pada masa terjadinya perang uhud yang bernama Abdullah bin Jahsy radhiyallahu ‘anhu.

Hafshah bintu Umar bin Khatab, Sang Ahli Ibadah

Hafshah bintu Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhuma juga terkenal sebagai ahli ibadah, sehingga dia di sebut sebagai shawwamah (wanita rajin puasa) dan qawwamah (wanita rajin shalat malam). Beliau pernah mengemban amanah yang luar biasa, menjaga mushaf yang telah ditulis di zaman Abu Bakr dan Umar. Karena Hafshah terkenal dengan hafalan Qur’annya.

Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah, Wanita Cerdas

Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyah radhiyallahu ‘anha adalah wanita yang menawan dan juga cerdas. Dia selalu memberikan dukungan dan saran  kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sedang berdakwah.

Zainab bintu Jahsy bin Rabab, Dinikahkan Allah di Langit Ketujuh

Zainab bintu Jahsy adalah mantan istri Zahid, anak angkat Rasulullah. Pada saat itu, Rasulullah ingin menunjukkan bahwa diperbolehkan menikahi mantan istri anak angkat. Berbeda dengan istri yang menampakkan segala kelebihannya, Zainab menampakkan dirinya dengan mengatakan, “Kalian dinikahkan oleh orangtua kalian, sementara aku dinikahkan oleh Allah dari atas langit yang tujuh.” (HR. Bukhari 7420). Itulah yang amat Zainab banggakan di depan istri lainnya.

Juwairiyah bintu Al-Harits, Wanita Pembawa Berkah

Juwairiyah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha dianggap sebagai wanita yang paling berkah bagi kaumnya, karena setelah pernikahannya dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, banyak sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang membebaskan budak mereka yang berasal dari Bani Musthaliq.

Ummu Habibah bintu Abi Sufyan, Putri Pemimpin Kaum Musyrik

Hal-hal yang berkaitan dengan Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha, di antaranya Ummu Habibah bintu Abi Sufyan radhiyallahu ‘anha adalah saudara sepupu dari Utsman Bin Affan. Ibunya yang bernama Shafiyah bintu Abil ‘Ash adalah saudara dari Affan yang merupakan ayah dari Utsman. Abu Sufyan terkenal sebagai pemimpin kaum Musyrik Quraisy.

Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab, Wanita Jujur Imannya

Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab radhiyallahu ‘anha disebut sebagai wanita Shadiqah oleh Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya adalah wanita yang jujur imannya. Shafiyah bintu Huyai bin Akhtab meninggal pada tahun 50 H dan dimakamkan di Baqi’.

Maimunah bintu Al-Harits, Istri Terakhir Rasulullah

Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha adalah saudara dari ibu kandung Khalid bin Walid yang bernama Lubabah As-Shugra. Selain itu, Maimunah bintu Al-Harits radhiyallahu ‘anha juga merupakan saudara seibu dari istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bernama Zainab bintu Khuzaimah.

Mariah Al-Qibthiyah, Wanita Mulia dari Mesir

Mariah Al-Qibthiyah radhiyallahu ‘anha, seorang wanita yang berasal dari Mesir yang dihadiahkan oleh Muqauqis, pemimpin Mesir. Setelah dimerdekakan kemudian dinikahi oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam hal ini, dapat diambil pelajaran bahwa Islam tidak membedakan status sosial, suku, warna kulit dan seterusnya. (muf/smn)

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment