Menuju Madura lebih terang dan sejahtera

PAMEKASAN (Suaramuslim.net) – PT PLN Grup Jawa Timur menggelar Forum Multistakeholder Madura di Pamekasan, sebagai upaya memperkuat sinergi antara PLN dan berbagai pemangku kepentingan di wilayah Pulau Madura.

Forum ini mengusung tema “Sinergi Satu Energi, Menuju Madura Lebih Terang dan Sejahtera”, yang menjadi momentum penting dalam mempercepat pemerataan energi dan pembangunan berkelanjutan di Madura.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pejabat daerah, legislatif, Kepala Kejaksaan Negeri, Komandan Kodim, pejabat Polres dan tokoh agama/masyarakat empat Kabupaten di Kepulauan Madura, yang semua sepakat untuk menjadikan energi sebagai pendorong utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madura.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Madura merupakan bagian integral dari sistem kelistrikan Jawa Timur-Bali.

“Dengan daya mampu pembangkit sebesar 10.277 MW dan beban puncak sebesar 6.875 MW, sistem kelistrikan ini memiliki cadangan daya hingga 2.261 MW, menunjukkan kesiapan PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik yang tumbuh seiring perkembangan ekonomi dan industri,” ujarnya.

Adapun Madura saat ini disuplai oleh 6 Gardu Induk dengan total kapasitas trafo mencapai 600 MVA, dan cadangan daya sebesar 259 MVA atau sekitar 45%. Jaringan distribusi yang tersebar di seluruh Madura meliputi 4.330 kilometer jaringan tegangan menengah dan 8.522 kilometer jaringan tegangan rendah, serta lebih dari 5.000 unit trafo distribusi.

“Dengan daya mampu sistem kelistrikan sebesar 10.277 MW dan cadangan daya 2.261 MW, PLN siap mendukung kebutuhan listrik yang terus berkembang di Madura seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan sektor industri,” ungkap Ahmad.

Dalam rangka mendukung kebutuhan energi di masa depan, PLN telah menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang mencakup pembangunan beberapa proyek infrastruktur kelistrikan strategis. Di antaranya, pembangunan Gardu Induk Tanjung Bumi dan Batumarmar (target 2029), PLTS Guluk-Guluk (50 MWp, COD 2027), PLTMG Sumenep (30 MW, COD 2026), dan PLTB tersebar (100 MW, COD 2027).

Selain itu, PLN juga memastikan ketersediaan energi hingga pulau-pulau terluar di Madura, termasuk Bawean, Kangean, Gili Raja, dan lainnya. Beberapa pembangkit listrik berbasis PLTD, PLTS, dan PLTMG telah beroperasi di pulau-pulau ini, dengan total 3 desa yang masih dalam proses penyelesaian elektrifikasi yang dijadwalkan untuk 2026.

Dukungan PLN terhadap kawasan industri di Madura juga semakin menguat dengan proyeksi kebutuhan daya yang mencapai 130 MVA pada 2026, seiring dengan berkembangnya industri perkapalan, industri garam, serta sektor pertanian.

PLN menawarkan berbagai solusi kelistrikan, termasuk Temporary Electricity Supply, Power Substation Solution, dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di delapan lokasi di Madura.

Selain infrastruktur, PLN juga aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Pada tahun 2025, PLN telah menyalurkan bantuan sosial senilai lebih dari Rp 8,1 miliar di empat kabupaten di Madura, yang mencakup program pemberdayaan ekonomi, bantuan pendidikan, dan penerangan listrik gratis bagi 100 keluarga prasejahtera melalui program Light Up The Dream.

Wakil Bupati Pamekasan , H. Soekarianto menegaskan pentingnya listrik dalam kehidupan modern, bahkan menyebut listrik kini sudah menjadi bagian dari “sembako baru” bersama kuota internet.

“Kami mengusulkan pendekatan kolaboratif, misalnya menjadikan festival layang-layang sebagai edukasi, atau pengembangan teknologi tepat guna untuk petani tembakau agar aman dan efisien,” ujarnya.

Senada hal tersebut , Asisten I Pemkab Sampang, Bapak Sudarmanto, menyampaikan meminta agar layanan PLN ditingkatkan, khususnya di dusun dan fasilitas vital seperti rumah sakit.

“Forum seperti ini idealnya dilakukan rutin. Kami butuh ruang menyampaikan aspirasi langsung, bukan hanya soal padam, tapi juga promosi layanan PLN” ujarnya.

Forum Multistakeholder Madura menjadi langkah awal yang penting dalam menguatkan kolaborasi antar sektor untuk menciptakan Madura yang lebih terang, sejahtera, dan berkelanjutan.

“Energi adalah pondasi kemajuan. Dengan sinergi yang kuat, kami yakin Madura akan menuju masa depan yang lebih terang dan sejahtera,” tutup Ahmad Mustaqir.

Pewarta: Mutia Arifin
Editor: Muhammad Nashir

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.