NEW YORK (Suaramuslim.net) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan gelombang pengangguran di seluruh dunia akibat epidemi virus corona (Covid-19) atau virus Wuhan.
Menurut kajian PBB yang dipublikasikan pada Rabu (18/3), sebanyak 25 juta orang terancam kehilangan pekerjaan dan pendapatan karyawan menurun.
Kajian yang dilakukan oleh Organisasi Perburuhan Internasional PBB itu memperingatkan krisis ekonomi dan tenaga kerja yang disebabkan oleh penyebaran virus corona akan berdampak sangat luas di pasar tenaga kerja.
“Ini bukan lagi krisis kesehatan global, ini juga krisis pasar tenaga kerja dan krisis ekonomi yang memiliki konsekuensi besar bagi manusia,” kata Guy Rider, direktur organisasi itu, dalam sebuah pernyataan.
Studi PBB menunjukkan bahwa dunia harus bersiap untuk peningkatan signifikan pengangguran dan kurangnya lapangan kerja karena wabah yang diawali dari Cina ini.
Badan ini menawarkan berbagai skenario tergantung pada kecepatan dan tingkat koordinasi pemerintah.
Dalam skenario kasus terbaik, 5,3 juta orang lagi akan menganggur karena krisis. Dalam kasus terburuk, badan itu menambahkan, 24,7 juta orang lagi akan menganggur, menambah 188 juta orang yang menganggur pada 2019.
“Sebagai perbandingan, krisis keuangan global pada 2008 meningkatkan pengangguran sebesar 22 juta,” imbuh badan yang menginduk pada PBB itu.
Badan tersebut memperingatkan, pengangguran diperkirakan meningkat lebih jauh dalam skala besar, karena konsekuensi ekonomi dari penyebaran virus akan diterjemahkan menjadi jam kerja dan upah yang lebih rendah.
Mengurangi akses ke pekerjaan berarti “kehilangan besar penghasilan bagi pekerja.”
Lembaga tersebut menambahkan, studi ini memperkirakan kerugian akan berkisar antara 860 miliar hingga 3,4 triliun dolar pada akhir 2020. Kondisi ini akan akan berefek dalam penurunan konsumsi barang dan jasa, yang pada gilirannya mempengaruhi prospek bisnis dan ekonomi.
Sumber: AFP