Suaramuslim.net – Jika kita bekerja di sebuah organisasi perusahaan internasional, pastilah kita mengalami penempatan kerja. Sebagai tenaga kerja internasional, pastilah mengalami penempatan di berbagai tempat.
Mirip sama kehidupan ini, sebenarnya kita mengalami penempatan. Penempatan kerja, kerja di mana. Penempatan domisili, diletakkan Allah di mana. Penempatan profesi, harus mengerjakan apa. Pada hakikatnya semuanya diatur oleh Allah.
Dalam kesadaran yang mendalam seperti ini, harusnya kita benar-benar memohon kepada Allah untuk ditempatkan ke tempat yang benar.
Saat Nabi Nuh alaihis salam mengambang di atas banjir besar dunia, Allah mengajarkan doa kepada Nabi Nuh:
وَقُل رَّبِّ أَنزِلۡنِي مُنزَلٗا مُّبَارَكٗا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡمُنزِلِينَ
“Dan berdoalah, “Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat.” (Al Mu’minun: 29).
Ayat di atas diawali dengan Wa Qul (dan katakanlah). Artinya redaksi ayat ini adalah kalimat dari Allah azza wa jalla.
Robbi anzilni, ya Rabbku tempatkanlah aku, landingkanlah aku, daratkanlah aku. Inilah makna minta penempatan. Minta ditkdirkan diletakkan pada tempat pilihan Allah.
Munzalan mubarakan, tempat landing yang penuh berkah. Tempat mendarat yang penuh kebaikan. Lokasi yang terbaik untuk kita tinggal.
Munzalan Mubarakan bukan hanya berarti tempat. Bisa berbentuk profesi terbaik, tugas kerja terbaik, proyek terbaik, tender terbaik. Sesuatu yang berkah, yang Allah senang kita mengerjakannya, yang Allah rida kita berjalan di atasnya.
Silakan kawan, yang lagi cari jodoh, lagi milih-milih mau tinggal di mana, mau ngontrak di mana. Yang lagi galau mau kuliah di mana, yang lagi galau mau milih kerjaan apa, banyak-banyak doa di atas.
رَّبِّ أَنزِلۡنِي مُنزَلٗا مُّبَارَكٗا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلۡمُنزِلِينَ
Selamat mengamalkan, semoga Allah azza wa jalla landingkan kita di posisi, letak, titik, terbaik yang penuh berkah.*
Rendy Saputra – Risalah Masjid Cahaya
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net