JAKARTA (Suaramuslim.net) – Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi simpatisan ISIS di Suriah masih banyak yang memiliki paspor. Hal ini disampaikan oleh jurnalis majalah Tempo Husein Abri Dorongan yang melakukan investigasi ke kamp Baghouz, Suriah untuk melihat kondisi warga negara Indonesia.
“Saya juga dari Indonesia (anggapan) bahwa paspor mereka kalau gak ditahan dibakar saat masuk dari Turki,” ujar Husein Abri Dorongan dalam diskusi sekolah kajian strategis dan global (SKSG) Universitas Indonesia di gedung IASTH UI, Jakarta Pusat, Rabu (10/7).
“Tapi masih ada, bahkan saya ditunjukkan empat pasor mereka yang saya foto awalnya tapi disuruh dihapus,” tambahnya.
Menurut Husein, temuan langsungnya di kamp pengungsian Baghouz ini membantah kabar bahwa simpatisan ISIS yang berangkat ke Suriah telah membakar paspor mereka.
“Yang Astari (simpatisan ISIS) ini juga megang paspor tapi di Baghouz diambil sama pasukan SDF,” tambahnya.
SDF lanjut Husein kerapkali mengambil paspor-paspor para simpatisan ISIS dari negara-negara di luar Suriah.
“Bahkan saya dikasih tahu penerjemah saya bahwa paspor-paspor WNI itu banyak yang disita SDF, saya juga lihat video konferensi pers SDF di mana banyak paspor WNI dan negara lainnya dijejerkan di meja,” katanya.
“Tapi mereka masih punya paspor, jadi kalau secara Undang-undang mereka masih warga negara kita,” ungkapnya.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir