SURABAYA (Suaramuslim.net) – Pertandingan Timnas Indonesia melawan Palestina pada Rabu (14/06/2023) nanti dinilai sebagian pengamat sebagai pertandingan matchday yang tidak biasa dan potensial membawa banyak pesan politik dan insentif elektoral.
Pengamat politik dari Surabaya Survey Center Surokim Abdussalam menyebut matchday kali ini tentu ada pesan politik yang tak terhindarkan.
“Ya, sepak bola memang kadang gak bisa dipisahkan dengan politik dengan berbagai dinamikanya, walau berkali-kali FIFA meminta untuk dipisahkan, tetapi pesan simbolik politik selalu tak terhindarkan dalam panggung ini,” ujarnya kepada Suaramuslim.net, Ahad (11/06/2023).
Surokim menilai pemilihan lawan tanding persahabatan dengan Palestina dan pemberian donasi sebagian penjualan tiket kepada perjuangan Palestina tak bisa lepas dari motif politik.
“Kental sekali itu motifnya. Saya pikir ini akan bisa berimbas pada banyak hal, termasuk memperkuat positioning politik Indonesia terhadap Palestina,” ujar Wakil Rektor Universitas Trunojoyo Madura ini.
Secara khusus, Surokim menyebut pertandingan ini juga akan membawa pesan politik kepada publik terkait relasi Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI dengan para politisi PDIP yang sempat bergesekan pada saat pembatalan FIFA World Cup U20 kemaren.
“Matchday ini akan memberi warna minimal akan menguatkan relasi politik Erick Thohir dan memperbaiki relasi politik Erick dengan PDIP,” imbuh Surokim yang juga mengajar sebagai dosen komunikasi politik.
Apalagi, lanjut Surokim, kalau PDIP bisa memanfaatkan momentum ini untuk berkolaborasi dan mengambil positioning politik baru memperbaiki relasi dengan netizen Indonesia yang kecewa Indonesia batal jadi tuan rumah.
Surokim menyebut matchday ini akan bisa memberi insenstif elektoral untuk Ketua Umum PSSI dan akan punya impact pada politik di tanah air menuju 2024.
“Sepak bola bisa menguatkan pesan politik dan lebih dari itu bisa membawa pesan dan makna baru dalam konstelasi politik menuju 2024. Sekaligus sebagai dukungan dan keberpihakan PSSI terhadap perjuangan dan kedaulatan rakyat Palestina,” tutupnya.