KAIRO (Suaramuslim.net) – Mantan Presiden sah Mesir hasil pemilihan langsung, Muhammad Mursi yang dikudeta oleh militer telah meninggal dunia pada Senin (17/6) siang saat menjalani persidangannya.
Pria 68 tahun yang merupakan seorang Hafidz Qur’an ini sebelum mengembuskan nafas untuk terakhir kalinya sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit. Tapi nyawanya tidak tertolong.
Organisasi Al-Ikhwan Al-Muslimun yang merupakan organisasi induk dari sayap partai politik yang berhasil memenangkan Muhammad Mursi dalam pemilihan langsung memberikan pernyataan resmi atas meninggalnya Mursi.
Berikut kami sajikan pernyataan resmi Ikhwanul Muslimin yang aslinya berbahasa Arab dimuat oleh situs Ikhwanonline.com.
بسم الله الرحمن الرحيم
Presiden Asy-Syahid Telah Pergi, dan Kita Akan Tetap Tegak Menunaikan Janji
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (169)
فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ(170)
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (169) Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (170) (QS. Ali Imran : 169 – 170)
Hari ini, Presiden sipil pertama yang terpilih secara demokratis dalam sejarah Mesir, Muhammad Mursi, wafat. Beliau wafat dalam kondisi tetap tegak membela hak rakyat dalam kebebasan, kedaulatan, dan kehidupan yang bermartabat.
Beliau wafat di salah satu rangkaian persidangan tidak terhormat dan ilegal, yang ditimpakan atasnya. Dan itu menjadi saksi atas detik-detik terakhir kehidupannya yang terus bertahan, bersabar serta jiwa kepahlawanannya dalam menghadapi pengkhianatan dan kebohongan.
Beliau adalah simbol besar dari misi pembebasan dari tirani dan keterjajahan.
Presiden Asy-Syahid Mursi akan tetap menjadi ikon Revolusi Januari yang agung dan akan dikenang oleh sejarah sebagai salah satu pemimpin terbesar Mesir, yang mempersembahkan ragam contoh terbaik tentang pengorbanan, perjuangan untuk kebebasan, dan merebut kemerdekaan Mesir.
Ia tetap menjadi salah satu pemimpin terbesar bangsa Mesir yang mengorbankan hidup demi bangsanya. Hingga detik terakhir dalam hidupnya, ia tetap teguh pada sikap dan prinsip-prinsip yang dipegangnya. Ia pantang menyerah dengan tidak memberikan legitimasi kepada pengkhianat yang membunuh, yang merampas tanah air, menjual tanahnya, dan menyia-nyiakan kekayaan serta sumber daya tanah airnya.
Ucapan abadinya adalah: “Legitimasi adalah harga bagi hidupku … Kehidupan bagiku.”
Kata-kata itu akan terukir dalam sejarah. Menggema berulang-ulang di telinga zaman, dan diingat diwarisi oleh lintas generasi. Mengiringi segala keyakinan bahwa Presiden Asy-Syahid Mursi berada pada sikap yang benar, yang tak rela menjual harga diri kebebasan bangsanya, tanah airnya, atau agamanya.
Al-Ikhwan Al-Muslimun menganggap Presiden Muhammad Mursi sebagai seorang syahid. Pemerintah hasil kudeta militer yang berkhianat, bertanggung jawab penuh atas terbunuhnya Presiden Mursi, yang dilakukan dengan sengaja.
Kondisi kesehatannya sangat buruk di penjara yang terisolir. Dalam waktu yang lama, ia dilarang mendapatkan hak-hak berobat dan mendapatkan pengobatan, bahkan tidak boleh bertemu dengan tim dokter. Ia juga dilarang melihat keluarganya, atau bahkan sekadar bertemu dengan pengacaranya.
Presiden Asy-Syahid berulangkali dalam persidangan yang tidak terhormat mengatakan bahwa kehidupannya terancam bahaya dan menegaskan apa yang dialaminya dari orang-orang jahat dan pengkhianat. Berkali-kali permintaannya dilontarkan, tapi itu tidak diperdulikan.
Demikian juga permintaan keluarganya dan permintaan tim pengacaranya yang berkali-kali disampaikan terkait kondisi Presiden Muhammad Mursi yang kritis dan memerlukan penanganan medis di bawah kontrol di rumah sakit swasta, dengan pembiayaan pribadi, tetap tidak dianggap.
Ini semua menegaskan apa yang dialami oleh Presiden Asy-Syahid adalah kejahatan pembunuhan, karena ia sama sekali tidak mendapat penanganan medis, meski berulangkali ada permintaan.
Al-Ikhwan Al-Muslimun menuntut agar dunia internasional dengan semua lembaga Hak Asasi Manusia, termasuk lembaga yang ada di bawah PBB, bergerak menghentikan kejahatan pembunuhan perlahan yang terjadi karena pengabaian penanganan medis, yang melanggar hak ribuan tahanan yang diculik, yang ada di penjara-penjara pemerintah hasil kudeta.
Al-Ikhwan Al-Muslimun menyerukan semua umat Islam melakukan shalat ghaib di hari Jumat pekan ini, atas kepergian tokoh umat Presiden Asy-Syahid Muhammad Mursi.
Kemudian melakukan aksi unjuk rasa di berbagai kota dunia, di depan kedutaan besar Mesir, untuk menentang pemerintahan hasil kudeta militer yang fasis.
Presiden Muhammad Mursi telah gugur sebagai syahid, akan tetapi perjuangannya untuk Mesir dan rakyatnya tidak berhenti dan tidak akan berhenti Insya Allah. Semua rakyat Mesir bahkan seluruh umat akan tetap setia dengan janjinya, sampai Mesir benar-benar terbebas dan rakyat Mesir bisa menerima hak-haknya dalam kebebasan, kemerdekaan, martabat kemanusiaannya.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir