Suaramuslim.net – Soal persatuan bukan semata-mata soal ilmu: bukan sekadar pengetahuan bahwa persatuan itu baik, dan bahwa perpecahan itu tidak baik. Persatuan sebenarnya tidak bisa dibeli dengan harta dan materi.
Allah SWT memperingatkan:
لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Anfal: 63).
Soal persatuan terutama soal qalbu, soal hati. Soal wijhah, yakni tujuan hidup yang diniatkan hendak dicapai oleh hati. Dan soal kebersihan amal untuk mencapai tujuan itu dengan keikhlasan hati.
Dengan tegas sekali firman Allah menunjukkan dalam ayat 64 dari surat An-Anfal sebagai lanjutan ayat sebelumnya, apakah itu wijhah yang mempersatukan umat Muhammad.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَسْبُكَ اللَّهُ وَمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu. (QS. An-Anfal: 64)
Wijhah; tujuan hidup dan tujuan mati orang beriman hanyalah satu, yakni keridhaan Allah semata-mata. Inilah motif mengerjakan sesuatu atau berdiam diri. Ini niatnya dalam beribadah dan beramal. Keridhaan Allah, bukan keridhaan manusia. Dan bukan “asal aku senang” atau “asal golonganku senang.”
الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَىٰ إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ
(18.) Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya. (19). Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya. (20). Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi. (21.) Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan. (QS. Al-Lail: 18-21).
Wijhah mencari keridhaan Allah yang telah dipegang oleh orang-orang yang beriman inilah ikatan pemersatu umat beriman, itulah yang dimaksud oleh ayat: “Carilah keridhaan Allah yang Satu, agar dapat kita bersatu.”
“Jangan cari benda-benda yang bertebaran; nanti kita akan bertebaran lantarannya.” Demikian amanat seorang pemimpin Islam Indonesia, almarhum Ki Bagus Hadikusumo, puluhan tahun yang lalu.
Artikel serial bersumber dari buku Mempersatukan Ummat oleh M. Natsir