KUALA LUMPUR (Suaramuslim.net) – Presiden Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia, Mohammad Azmi Abdul Hamid mengaku sedih atas berita wafatnya Muhammad Mursi. Pihaknya menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut.
“Kami sedih dengan berita kematian mantan Presiden Mesir As Syahid Dr. Muhammad Mursi setelah dilaporkan meninggal dunia di pengadilan Kairo. Kami menyampaikan bela sungkawa mendalam kepada keluarganya dan Ikhwanul Muslimin dan orang-orang Mesir yang tertindas,” katanya dalam siaran pers yang diterima Suaramuslim.net pada Selasa (18/6).
“Semoga Allah memberkati jiwanya dan memberinya balasan Jannah,” sambungnya.
Namun, pihaknya juga menyerukan penyelidikan independen menyeluruh atas kematian mendadaknya di pengadilan. Ia mengutip pernyataan Sarah Leah Whitson, direktur eksekutif Human Rights Watch (HRW) yang menyebutkan bahwa wafatnya Mursi sudah diprediksi.
“HRW mengatakan, dia tidak diberikan makanan dan obat-obatan yang memadai, dan pemerintah Mesir telah menyadari kondisi kesehatannya yang memburuk, dan dia telah kehilangan banyak berat badan dan juga pingsan di pengadilan beberapa kali,” paparnya.
Maka, ia tidak dapat menerima jika media Mesir hanya menggambarkan kematiannya di penjara karena stroke. Kami, kata dia, mendukung seruan untuk dibentuknya investigasi internasional independen untuk menyelidiki temuan-temuan yang ada.
“Ini harus dilakukan tanpa penundaan. Kami menempatkan rezim Mesir sepenuhnya bertanggung jawab atas kematiannya. Dengan situasinya saat ini dalam tahanan penuh rezim Mesir, kematiannya sengaja direncanakan oleh pemerintah,” tuturnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir