Suaramuslim.net – Pendidikan adalah pintu membangun peradaban. Sejak awal sumber wahyu telah memulai kalimat pembukanya dengan “iqra”, Bacalah! Sebuah perintah kepada umat manusia untuk membaca, aktivitas dasar untuk mengetahui segala sesuatu pintu pengetahuan, membuka cakrawala informasi, menjadikan manusia dapat menguasai berbagai hal serta menjauhkannya dari kebodohan.
Iqra’ sebagai sebuah kalimat perintah, maka aktivitas membaca menjadi suatu kewajiban dasar yang harus dikuasai oleh setiap insan untuk mengeluarkannya dari kegelapan menuju cahaya.
Membaca adalah aktivitas utama dalam dunia pendidikan. Islam telah meletakkan konsep dasar untuk membuka ilmu pengetahuan dengan cara mewajibkan umatnya melalui aktivitas membaca, yaitu sebagai perintah sangat penting di awal sumber wahyu. Sehingga sistem pendidikan di dalam Islam mendorong umatnya untuk memiliki budaya membaca. Kebudayaan yang akan mengantarkan umat manusia pada peradaban tertinggi yaitu peradaban ilmu.
Selain menekankan pentingnya budaya membaca dalam pendidikan. Islam juga memiliki konsep penting yang menjadi karakteristik utama dan pembeda dengan sistem pendidikan lainnya.
Konsep pembeda penting pendidikan islam, antara lain:
1. Adab
Suatu nilai kebaikan yang memberikan batasan atas sebuah perilaku sehingga menjadikan pemiliknya mampu berbudi pekerti atau bersikap santun sopan dan mampu menempatkan diri secara tepat dalam realitas yang berbeda, memiliki akhlak.
Pendidikan yang demikian itulah yang ingin dihasilkan oleh Islam yaitu yang mampu mengantarkan para peserta didiknya memiliki pikiran, sikap dan tindakan yang beradab.
Untuk itu proses pendidikan adalah proses penyemaian dan penanaman adab dalam diri seseorang, ini disebut dengan ta’dib. Seluruh aktivitas di dalam Islam merujuk kepada muara atau puncak dari semua risalah kenabian yaitu terciptanya pribadi dan masyarakat yang beradab atau akhlak yang tinggi, mulia nan luhur.
Sistem pendidikan Islam lebih mengutamakan adab daripada hanya sekadar ilmu.
“Al adaabu qablal ilmi”, adab harus didahulukan sebelum ilmu. Adab dipahami sebagai wadah yang akan menampung aliran air. Air akan termanfaatkan dengan baik manakala berada dalam wadah atau tempatnya. Dengan adanya wadah (tempat air) maka seberapa pun air dapat ditampung dan disalurkan dengan baik.
Adab akan mampu mengantarkan seseorang pada pemahaman ilmu yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang hanya sekadar mendalami ilmu tanpa adab.
2. Khidmat
Aalah tindakan kesediaan untuk melayani orang lain, memenuhi kebutuhan orang yang dilayani (ulama) dengan cara menempatkan posisi sebagai pelayan, mendahulukan kepentingan orang lain, dibandingkan kepentingan diri sendiri.
Khidmat adalah kesediaan untuk membersamai guru. Tindakan membersamai atau mulazamah di dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah cantrik yaitu seseorang yang selalu membersamasi guru ke mana pun dan dalam keadaan guru apapun.
Khidmat adalah bentuk loyalitas seorang murid terhadap ilmu, ulama dan lingkungan tempat ia menuntut ilmu. orang yang bermulazamah ini kemudian dikenal dengan santri.
3. Berkah
Konsep selanjutnya dari pendidikan Islam yang tidak dimiliki oleh pendidikan manapun adalah konsep berkah.
Berkah artinya bertambahnya kebaikan. Ilmu yang berkah berarti ilmu yang memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Berkah juga bisa bermakna ilmu yang dipelajarinya membawanya kepada kebahagiaan dan keberuntungan.
Keberkahan dari ilmu sebab proses seseorang dalam memperoleh ilmu tidak hanya dilakukan dengan cara yang baik namun mampu menjaga hubungan dengan sumber ilmu (guru) melalui cara yang terhormat yaitu menempatkan dalam posisi yang mulia.
Termasuk di dalam konsep ini adalah bersikap taat dan patuh atas perintah guru serta tidak menyakitinya. Hal ini adalah jalan untuk memperoleh keberkahan ilmu.
4. Doa
Konsep yang diperkenalkan oleh Islam dalam sistem pendidikannya adalah keterlibatan doa dalam proses pendidikan, baik di dalam memulai dan mengakhiri, ataupun pula keterlibatan doa dalam menjalin hubungan kedekatan hati antara manusia dan pencipta-Nya serta seorang guru dengan muridnya.
Doa akan mempertahankan hati antara mereka yang saling mendoakan. Hubungan yang terbentuk dari kedekatan ini (murid dan guru) akan menjadikan seorang murid mudah dalam memahami ilmu yang disampaikan oleh guru.
Sebaliknya doa dari guru ke murid adalah bentuk keridaan dan keikhlasan dalam menyebarkan ilmu. Apabila keduanya bertemu makan doa akan menjadi pembuka bagi diterimanya ilmu dan pintu keberkahannya.
Keempat konsep tersebut di atas, itulah yang tidak dimiliki oleh sistem pendidikan di dunia Barat. sehingga mereka memahami ilmu hanyalah sebatas transfer pengetahuan yang gersang dari nilai-nilai. Sementara Islam meletakkan adab lebih daripada sekadar transfer ilmu. Namun, sebagai puncak dari seluruh proses pencarian ilmu.