Suaramuslim.net – Sebagai umat Islam kita patutnya berbangga karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tidak lain adalah pedoman bagi manusia itu sendiri (the way of life). Melalui Rasulullah, Allah subhanahu wa ta’ala telah mengatur segala urusan manusia di bumi. Mulai dari tata cara ibadah, muamalah, maupun hal-hal ringan namun begitu bermanfaat bagi manusia, terutama kesehatan.
Tidur, satu diantara sekian banyak Sunnah yang sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ribuan tahun silam. Menurut pengakuan dari berbagai pakar kesehatan dunia, pola tidur Nabi adalah cara tidur paling sehat. Seperti apa saja cara tidur sehat yang biasa dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam?
Pertama, memadamkan lampu ketika tidur. Nabi bersabda, “Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan dan minuman,” (HR. Bukhari).
Rupanya mematikan lampu saat tidur memiliki efek positif bagi kesehatan. Seorang ahli Biologi, Joan Robert, membuktikan bahwa tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin pada saat tidak ada cahaya. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar pineal ini fungsinya antara lain untuk mengatur ritme tidur, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan jantung, menghambat peningkatan kolesterol, dan sebagai antikanker.
Hasil temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer Genetics and Cytogenetics tersebut juga mengungkapkan bahwa tidur dengan ruangan bercahaya berpengaruh terhadap jam biologis tubuh, sehingga bisa memicu ekspresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.
Penelitian lain dari Society for Neuroscience, di San Diego tahun 2010 juga mengungkap bahwa pencahayaan lampu yang menemani tidur dapat meningkatkan depresi. Ini biasa terjadi kepada pekerja shift malam, dimana mereka selalu tidur dalam kondisi terkena cahaya lampu. Hal inilah yang menjadi pemicu meningkatnya risiko gangguan mood.
Dilansir dari laman vemale, bahkan perempuan yang tidur dalam kondisi kamar terang beresiko terkena kanker payudara lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur dalam ruangan gelap atau memakai cahaya remang-remang.
Sunnah kedua adalah tidur dengan posisi miring ke arah kanan
Nabi membiasakan tidur dalam kondisi miring ke kanan. Begitu halnya dengan pasangan suami istri yang juga miring ke kanan. Dilansir dari laman bersamadakwah.net, Ustazah Ida Nur Laila, penulis buku Seri Materi Keakhwatan, menerangkan bahwa posisi istri saat tidur berada miring ke kanan. Sementara sang suami yang posisinya berada di belakang istri juga tidur dengan miring ke kanan sambil memeluk istri.
Sunnah Rasul tentang posisi tidur yang miring ke kanan ini memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan. Sejumlah penemuan medis modern mengungkapkan bahwa posisi tidur miring ke kanan akan mengurangi risiko kegagalan fungsi jantung karena posisi jantung yang tidak tertindih dengan organ lainnya.
Nabi membiasakan tidur menggunakan alas tikar yang terbuat dari kulit binatang dan diisi dengan sabut. Posisinya menghadap ke kanan dan tidak pernah bertelungkup. Untuk bantal, Nabi biasa memberikan alas atau terkadang juga menggunakan salah satu tangan yang ditaruh di bawah pipi. Tidur beralaskan tangan membuat posisi kepala, leher dan punggung tercipta garis lurus, sehingga terhindar dari sakit leher akibat salah tidur. Inilah contoh hidup sederhana sang Rasul yang justru berdampak positif secara medis, utamanya bagi kesehatan manusia.
Disunnahkan untuk tidur lebih awal
Nabi menganjurkan kepada umat Islam agar tidak tidur terlalu malam jika memang tidak ada urusan penting yang harus dikerjakan. Diriwayatkan dari Abi Barzah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari).
Nabi tidak suka begadang setelah shalat Isya karena Nabi tidak ingin tertinggal untuk melaksanakan shalat malam dan shalat shubuh berjamaah. Jika dikaji dengan sisi medis, malam adalah waktu dimana sekresi hati menetralkan racun. Bila seseorang tidur terlarut malam, sekresi tidak berjalan lancar sebagaimana mestinya. Dalam kurun waktu lama, kondisi ini memicu terjadinya penyakit kanker hati.
Tidur dalam kondisi suci
Nabi selalu membiasakan berwudhu sebelum beranjak tidur. “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Membaca doa sebelum tidur
Tidur merupakan kondisi tubuh yang mati sesaat. Kita tidak akan tahu ada bahaya yang siap menghantui saat posisi tertidur pulas. Terkadang dalam tidur pula, seseorang akan mengalami mimpi manis sekaligus mimpi yang begitu mengerikan. Untuk menghindari pengalaman mimpi buruk dan terhindar dari gangguan lain, Nabi menyuruh kita agar berdzikir dan membaca doa sebelum tidur.
Aisyah ra. bercerita, sebelum tidur Nabi meniup kedua telapak tangan sambil membaca surat Al Ikhlash, dan surat An Naas, masing-masing sekali. Setelah itu, Nabi mengusapkannya ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau sebanyak tiga kali. Nabi juga menyerukan agar kita membacakan ayat kursi sebelum tidur agar terhindar dari gangguan setan.
Terakhir, tak lupa untuk membaca doa sebelum tidur. Sebelum tidur Nabi membaca ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya‘. Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari).
Kontributor: Siti Aisah
Editor: Oki Aryono