Resmi Damai, Ini Empat Poin Penting Perjanjian AS-Taliban

Resmi Damai, Ini Empat Poin Penting Perjanjian AS-Taliban

Pasukan Militer AS di Afghanistan. ©2018 Getty Images

DOHA (Suaramuslim.net) – Amerika Serikat (AS) dan gerakan Taliban, Sabtu (29/2), akhirnya menandatangani perjanjian di Doha, ibu kota Qatar, setelah negosiasi panjang. Penandatanganan itu menjadi sejarah baru bagi Afghanistan yang porak-poranda akibat invasi AS sejak 18 tahun lalu.

Perjanjian itu ditandatangani oleh utusan khusus AS untuk Afghanistan Zalmy Khalilzad dan kepala biro politik Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar. Penandatanganan dilakukan di hadapan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.

Teks perjanjian yang ditandatangani di bawah sponsor Qatar di hadapan menteri pertahanan dan menteri luar negeri Qatar itu terdiri dari 4 halaman. CNN menyoroti empat poin penting dari poin-poin yang ada. Berikut empat poin tersebut berdasarkan keterangan pers dari Departemen Luar Negeri Qatar:

Pertama: Amerika Serikat harus menyelesaikan penarikan sisa pasukannya dan sekutu-sekutunya, termasuk semua pegawai negeri sipil non-diplomatik, keamanan swasta, kontraktor, dan personel layanan pendukung dari Afghanistan, dalam waktu 14 bulan, setelah perjanjian antara Amerika Serikat dan Taliban, asalkan Taliban memenuhi kewajiban mereka berdasarkan perjanjian tersebut.

Kedua: Amerika Serikat pada prinsipnya akan mengurangi pasukannya di Afghanistan menjadi 8.600 personel, dalam waktu 135 hari setelah perjanjian dengan Taliban, dan Amerika Serikat dan sekutunya akan menarik semua pasukan dari lima pangkalan militer, sementara Amerika Serikat dan sekutunya akan menyelesaikan penarikan pasukan yang tersisa dari Afghanistan dalam sembilan setengah bulan.

Ketiga: Amerika Serikat akan bekerja dengan semua pihak yang terlibat dalam perjanjian untuk membebaskan tahanan politik dan tahanan dengan alasan terkait konflik, hingga lima ribu tahanan yang berafiliasi dengan Taliban, dengan tujuan membangun kepercayaan di antara para pihak dan meningkatkan koordinasi di antara mereka.

Keempat: Taliban memulai negosiasi dengan berbagai faksi dan faksi Afghanistan pada 10 Maret.

Sementara itu, dalam keterangan terbaru Taliban menyatakan tak akan ikut negosiasi nasional sampai lima ribu anggotanya dibebaskan dari tahanan rezim Kabul. Pembebasan ini menjadi syarat utama untuk membangun kepercayaan dalam negosiasi.

Sumber: CNN

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment