JAKARTA (Suaramuslim.net) – Calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno menganggap peluang industri halal di Indonesia belum tergarap maksimal. Padahal menurutnya Indonesia berpotensi menjadi negara pusat industri halal dunia.
“Berdasarkan Global Islamic Economic Indicator, Indonesia masih berada di posisi nomor 10 terkait industri halal. Peringkat ini harus kita perbaiki. Negeri ini punya potensi untuk menjadi pusat industri halal dunia, dan itu bisa dimulai salah satunya dari pesantren-pesantren seperti pesantren Darussalam ini,” ujar Sandi dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (11/2/2019).
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menemui KH Sholeh Basalamah, pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Jati Arang Kidul, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Sandiaga dalam kunjungan kali ini mengaku tidak berkampanye. Namun ia menyampaikan sejumlah pandangannya mengenai ekonomi.
“Jadi di sini kita bicara soal ekonomi umat. Para santri juga harus mulai melek usaha untuk mendukung Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. kini negeri jiran menduduki posisi nomor satu. Ini bisa kita kejar, jumlah penduduk dan sumber daya kita lebih besar,” katanya.
Sandi berharap para santri bisa melihat peluang ini. Peluang untuk menciptakan lapangan kerja, bukan sebaliknya mencari kerja.
Tidak hanya kali ini saja Sandiaga meyakini bahwa Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia. Awal Februari lalu mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut juga menyampaikan hal serupa.
“Ekonomi halal ini dahsyat potensinya. Pasarnya mencapai 1,8 miliar populasi muslim di dunia,” ujar Sandiaga Uno pada acara ‘Inisiatif Indonesia Menang Pusat Ekonomi Halal Dunia’ di Hutan Kota Sangga Buana, Jakarta Selatan, Jumat (1/2) lalu.
Sebagai negara dengan jumlah muslim terbanyak Indonesia tidak mampu memanfaatkan kesempatan untuk menjadi pusat ekonomi halal. Bahkan negara lain yang sedikit populasi muslimnya seperti Thailand, Korea, dan Jepang sudah serius menggarap potensinya tersebut.
“Target Indonesia menang dalam lima tahun harus masuk lima besar ekonomi halal dunia. Dan 10 tahun menjadi pusatnya ekonomi halal dunia. Lebih cepat lebih baik,” ungkapnya ketika itu.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir