JAYAPURA (Suaramuslim.net) – Personel Gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri menemukan 10 orang pekerja yang selamat dalam insiden penembakan di Nduga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Menurut keterangan dari kepolisian, pada hari Rabu 12 Desember 2018 bertempat di halaman belakang Mapolsek Kenyam, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga Telah berangkat Helicopter Milik PT. Intan Angkasa untuk menjemput para tukang bangunan sebanyak 10 orang di Distrik Koroptak.
Dari keterangan kepala tukang berinisial DM, pada saat kejadian mereka mendapat informasi dari Distrik Yigi bahwa ada penangkapan para tukang pada hari Sabtu 01 Desember 2018 malam, dan pada hari Minggu pagi setelah sarapan masyarakat dari Distrik Yal mengantar dan membawa lari mereka ke arah hutan untuk diamankan.
“Pada sore harinya kami kembali dibawa ke rumah Kepala Kampung Yal (Yelen Gwijangge) kemudian dari Distrik Yal kami diantar dan dibawa ke Distrik Koroptak. Pada hari Senin tanggal 03 Desember 2018 sekitar pukul 01.00 WIT sampai dengan pukul 17.00 WIT, kami berjalan kaki dan pada sore harinya tiba di Honay milik masyarakat dan tinggal selama tiga hari” Katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pada hari Rabu tanggal 05 Desember 2018 masyarakat membawa lari mereka ke Distrik Yal namun tidak sempat tiba di Distrik Yal dan cuma sampai di bawah gunung Distrik Yal.
Pada hari Minggu tanggal 09 Desember 2018 sekitar pukul 14.00 WIT, mereka kembali dibawa ke Distrik Koroptak karena mendapat informasi melalui Radio SSB dari kepala Kampung Yal (Yelen Gwijangge) dengan Wakil Ketua I DPRD Nduga (Alimi Gwijangge) bahwa mereka akan dievakuasi ke Kenyam dengan menggunakan Helicopter Bell Milik PT. Intan Angkasa.
Sehingga sampai hari Kamis tanggal 13 Desember 2018, pekerja yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat sebanyak 35 orang dan korban selamat ini di luar karyawan PT. Istaka Karya yang bekerja membangun beberapa bangunan seperti balai desa, gedung sekolah dan perumahan sosial di beberapa distrik yang ada di Kabupaten Nduga.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir