Spiritualitas Targeting

Dr. Gancar ketika - THR

Suaramuslim.net – Bapak Ibu pembelajar ilmu Islam, setelah sebelumnya kita mendiskusikan mengenai segmentasi, kali ini kita mendiskusikan mengenai targeting yakni proses memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk dilayani perusahaan/institusi, disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kemampuan untuk melakukan keunggulan bersaing dibandingkan pesaing.

Apabila sumber daya kita tak terbatas maka semua segmen bisa jadi dapat kita pilih. Namun apabila sumber daya kita terbatas, maka kita mungkin hanya dapat memilih satu saja.

Dunia ajaran Islam juga mengenal konsep targeting ini, yakni;

Beberapa ajaran agama seperti halnya puasa Ramadhan tidak ditargetkan untuk semua manusia dan semua muslim, namun hanya untuk yang beriman.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Terjemah Q.S. Al Baqarah ayat 184).

Bahwa kewajiban puasa hanya khusus untuk mereka yang beriman, karena memiliki tantangan yang tidak semua manusia dan muslim dapat menjalaninya. Karena tidak semua muslim memenuhi syarat untuk berpuasa, seperti misalnya mereka yang berhalangan, mereka yang belum baligh, mereka yang gila, sudah tua.

Di sisi lain, pahala dan benefit puasa, shalat malam dan iktikaf Ramadhan merupakan sesuatu yang sifatnya ghaib, termasuk ganjaran lailatul qadar. Sehingga hanya mereka yang beriman saja yang berupaya mengejar keberkahan, rahmat dan ampunan di bulan Ramadhan ini.

Target pada seorang mukmin menunjukkan adanya tujuan membuat sebuah seleksi untuk peningkatan tujuan tertentu. Hal ini menjadikan pembelajaran bagi para pelaku pelatihan agar dapat memahami siapa target audiensnya dan akan dibawa ke mana target dalam aktivitas pelatihan.

“Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung.” (Terjemah hadis riwayat Al-Bukhari).

Anjuran ini menunjukkan bahwa seorang muslim harus dapat menjatuhkan target dari serangkaian segmen atau kelompok wanita yang ada disekitarnya. Hadis ini mengajarkan keberuntungan jangka panjang akan didapat ketika targeting dilakukan secara tepat.

Dua contoh di atas menunjukkan bahwa secara spiritual, ilmu targeting yang kita pelajari di abad 20 ini telah ada di abad keenam, yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Prof. Dr. Gancar C. Premananto
Guru Besar Manajemen Pemasaran Spiritual Universitas Airlangga

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.