Tadabbur Surat Al Baqarah Ayat 125: Maqam Ibrahim

Tadabbur Surat Al Baqarah Ayat 125: Maqam Ibrahim

Tadabbur Surat Al Baqarah Ayat 125 Maqam Ibrahim
Ilustrasi Kakbah

Suaramuslim.net – Alhamdulillah kajian kita telah sampai di surat ke 2 Al Baqarah ayat ke 125. Silakan Anda baca ayat ini secara berulang-ulang berserta terjemahnya dengan penghayatan sepenuh hati dan pikiran;

وَإِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud.”

Mari sekarang kita masuk tafsir dan tadabbur ayat ini;

  1. Allah menyebutkan contoh yang menjadi bukti kepemimpinan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam yaitu rumah suci, Kakbah, di Makkah yang dijadikan sebagai tempat yang dituju untuk melaksanakan salah satu rukun Islam yaitu haji yang menjadikan dosa-dosa terampuni.
  2. Di rumah suci tersebut terdapat bekas-bekas peninggalan Nabi Ibrahim dan anak keturunannya.
  3. Manusia yang pergi berhaji pasti mendapatkan manfaat dunia akhirat.
  4. Allah jadikan kota suci Makkah sebagai tempat yang aman untuk semuanya, bahkan binatang dan tumbuhan pun dilarang diganggu.
  5. Semenjak zaman jahiliyyah, walau mereka masih musyrik, mereka sangat menghormati dan mengagungkan kota suci Makkah dan tidak berani menumpahkan darah siapa pun di sana.
  6. Ketika Islam datang maka bertambahlah kemuliaan, keagungan dan kebesaran kota suci Makkah.
  7. Maqam Ibrahim adalah bekas telapak kaki Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ketika meninggikan Kakbah bersama putranya Ismail yang kemudian diabadikan di depan Kakbah dan disunahkan salat 2 rakaat menghadap kepadanya sekaligus menghadap Kakbah setelah selesai melaksanakan thawaf.
  8. Semua tempat dan amalan yang dijadikan sebagai syi’ar haji adalah bekas peninggalan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, seperti thawaf, sa’i, wukuf di ‘Arafah, mabit di Muzdalifah, melempar jumrah, menyembelih hadyu (qurban), dan lainnya.
  9. Allah berikan kemuliaan kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dengan mewahyukan kepadanya agar menyucikan Rumah Allah Kakbah dari kesyirikan, kekafiran, kemaksiatan dan dari berbagai macam kotoran dan najis, agar layak untuk orang-orang yang thawaf, i’tikaf dan salat.
  10. Allah sebutkan thawaf, i’tikaf dan salat secara khusus sebagai bukti betapa keagungan ibadah-ibadah tersebut.
  11. Kakbah disandingkan oleh Allah dengan diri-Nya, “Rumah-Ku”, adalah agar Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ‘alaihissalam perhatian penuh, maksimal dan total dalam menyucikannya.
  12. Kakbah disandingkan oleh Allah dengan diri-Nya, “Rumah-Ku”, bertujuan agar hati kita selalu condong kepadanya dan sebagai bukti kemuliaan dan keagungannya sehingga kita wajib mengagungkan dan memuliakannya dengan memaksakan ibadah umrah, haji dan lainnya.

Khadimul Qur’an/Pelayan Al Quran
Abdullah Sholeh Hadrami

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment