Suaramuslim.net – Usaha untuk menafsirkan Al Quran dalam bahasa Indonesia telah dilakukan oleh para ulama Islam Indonesia, tetapi sampai sekarang belumlah kita dapati suatu kitab tafsir Al Quran yang diterbitkan selengkap A. Halim Hasan cs Bary dapat menyelesaikan enam setengah juz dan yang enam juz telah diterbitkan oleh “Pustaka Islamiyah Medan”. Kitab tafsir yang telah mulai diterbitkan sejak tahun 1936 ini, menurut pengarang-pengarangnya banyak mengutip pendapat-pendapat ahli tafsir yang terdapat pada kitab ahli tafsir yang terdapat pada kitab tafsir yang berbahasa Arab. Tafsir An Nur karangan Prof. T.M. Hasbi Ash Shidiqy, mulai diterbitkan di tahun 1956 dan telah selesai diterbitkan 21 juz oleh penerbit “Bulan Bintang” Jakarta. Kitab tafsir ini diperkirakan akan merupakan tafsir Al Quran yang pertama yang lengkap dalam bahasa Indonesia. Karena telah selesai dikerjakan seluruhnya oleh pengarangnya, hanya saja belum lagi dapat diterbitkan seluruhnya. Disamping itu terdapat kitab-kitab tafsir yang lain dalam bahasa Indonesia yang belum merupakan tafsir Al Quran seluruhnya.
Dalam Pelita I (1969) Penafsiran Al Quran adalah termasuk salah satu proyek yang diutamakan, sebagaimana halnya penerjemahan Al Quran yang dilaksanakan oleh Departemen Agama RI. untuk pelaksanannya maka dibentuklah Dewan Penyelenggara Pentafsir Al Quran (SK Menteri Agama No. 90 Tahun 1972). Dewan ini telah menyelesaikan tugasnya dan akhirnya “Al Quran dan Tafsirnya” dapat diterbitkan (dalam 10 jilid dan 1 jilid muqaddimah).
Penerjemahan Al Quran dalam Bahasa Indonesia
Al Quran telah diterjemahkan pada pertengahan abad ke 17 oleh Abdul Ra’uf Fansuru, ulama dari Singket, Aceh ke dalam bahasa Melayu. Walaupun mungkin bahwa terjemahan itu ditinjau dari sudut ilmu bahasa Indonesia modern belum sempurna, tetapi pekerjaan itu adalah besar jasanya sebagai pekerjaan perintis jalan.
Diantara terjemahan Al Quran adalah terjemahan yang dilakukan oleh kemajuan Islam Yogyakarta, Quran Kejawen dan Quran Sundawiah, penerbitan percetakan A.B Sitti Syamsiah Solo, diantaranya Tafsir Hidayatur Rahman oleh KH. Munawar Chalil, Tafsir Quran Indonesia oleh Mahmud Yunus (1935), Al Furqan dan Tafsir Quran oleh A. Hasan dari Bandung (1928), Tafsir Al Quran oleh H. Zainuddin Hamidics (1959) Hibrana disusun KH. Iskandar Idris, Al Ibris disusun oleh K. Bisyri Musthafa dari Rembang (1960), Tafsir Al Quranul Hakim oleh H.M. Kasim Bakry cs (1960), Tafsir Al Azhar oleh Dr. H. Abdul Malik Karim Amarullah (HAMKA)(1973), Tafsir An Nur oleh Prof. T.M. Hasbi Ash Shidiqy (1952) dan banyak lagi yang lain, ada yang lengkap ada yang belum seperti penerbitan terjemahan dan tafsir dari perkumpulan Muhammadiyah, Persatuan Islam Bandung dan Al Ittihadul Islamiyah (AII di bawah pimpinan KH. A. Sanusi Sukabumi), beberapa penerbit terjemahan dari Medan, Minangkaubau dan lain-lain. Sementara terjemahan ke dalam bahasa Jawa diantaranya, Al Quran Suci Basa Jawi oleh prof. KH. R. Muhammad Adnan (1969), Al Huda oleh Drs. H. Bakri Syahid (1972).
Pemerintahan Republik Indonesia menaruh perhatian besar terhadap terjemahan Al Quran ini. Hal ini terbukti bahwa penerjemahan Al Quran ini termasuk dalam lingkungan Pola I Pembangunan Semester Berencana, sesuai dengan keputusan MPR. Untuk melaksanakan pekerjaan ini oleh Menteri Agama telah dibentuk sebuah lembaga diketuai oleh Prof. RHA. Soenarjo, S.H. mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang beranggotakan ulama-ulama dan sarjana-sarjana Islam yang mempunyai keahlian dalam bidangnya masing-masing.
Sumber : Al Quran Al Karim
Editor: Muhammad Nashir