SURABAYA (Suaramuslim.net) – Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir banyak mengubah kebiasaan masyarakat. Ramadan pun demikian, umat Islam dipaksa menikmatinya dari rumah.
Untuk menyiapkan Ramadan di rumah, Griya Al Qur’an menggelar Program Tahfidz Online, yang bisa diikuti semua umat Islam secara gratis.
Ramadan tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat tidak lagi bisa mengikuti salat tarawih dan ceramah di masjid yang menjadi ciri khas kegiatan Ramadan.
Kegiatan belajar mengaji, juga tak lagi ada. Kini semua program terpusat di rumah. Program dan kegiatannya, tak lagi disediakan oleh takmir di masjid. Ayah dan ibu yang harus siap menggantikannya.
Seorang ayah tiba-tiba harus siap menjadi imam salat jamaah dan tarawih yang tentu saja harus siap dengan banyak hafalan Al Qur’an.
Tiba-tiba seorang ibu harus menjadi guru mengaji bagi anak-anaknya. Hal inilah yang menjadi landasan Griya Al Qur’an dalam menggelar Program Tahfidz Online selama 3 hari.
Kegiatan ini akan membagi metode menghafal Al Qur’an yang mudah diaplikasikan untuk usia dewasa. Metode ini disebut “Metode Sahabat Tahfidz Griya Al Qur’an.”
Dikemas agar memudahkan menghafal Al Qur’an untuk usia dewasa yang sudah diteliti, dan diujikan sebagai disertasi Program S3 Ustadz Bairus Salim, salah satu tim Riset and Development Griya Al Qur’an. Metode ini juga sudah diaplikasikan di kelas-kelas tahfidz Griya Al Qur’an.
Dalam kegiatan ini, 1.100 peserta akan dilatih mengahafalkan 10 ayat dari Surat Al Kahfi.
“10 ayat Al Kahfi yang akan dihafal peserta ini, kami berharap, akan menjadi bekal untuk menghafal surat dan ayat-ayat Al Qur’an yang lainnya,” ujar Wirawan selaku Humas Griya Al Qur’an, Selasa (21/4).
Dalam pelaksanaan Program Tahfidz Online ini, lanjut Wirawan, Griya Al Qur’an menyiapkan 15 pengajar hafidz yang akan mengawal 1.100 peserta itu yang sudah tergabung dalam grup-grup WhatsApp yang masing-masingnya dikawal oleh tim Griya Al Qur’an yang kita sebut musyrif.
“Dalam grup WA, musyrif akan mengirimkan rekaman suara bagaimana metode menghafal Al Qur’an yang mudah kepada peserta. Lalu, peserta diberi waktu untuk menghafal dan kemudian menyetorkan hafalannya secara pribadi ke nomor musyrif yang ditunjuk, sehingga masing-masing peserta akan merasa didampingi secara personal oleh pengajar Griya Al Qur’an,” jelasnya.
Program yang digelar selama 3 hari, mulai Selasa hingga Kamis (21-23/4) ini, disambut baik oleh masyarakat.
Peserta yang terdaftar tersebar dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta dari luar negeri pun turut bergabung, mereka berasal dari Malaysia, Jepang, Inggris dan Amerika.
Dalam kegiatan ini, Griya Al Qur’an membatasi usia minimal peserta, yaitu mulai 15 tahun hingga tidak terbatas usianya.
“Dari 1.100 peserta itu ada satu di antaranya yang difabel dengan gangguan kesulitan berbicara. Ia secara khusus mengajukan diri untuk bisa menjadi peserta kegiatan itu. Hal itu, tentu saja disambut baik oleh Griya Al Qur’an. Karena program ini untuk siapa saja, untuk yang bersemangat dalam usaha mendekatkan diri dengan Al Qur’an dengan cara menghafalnya,” katanya.
“Yang jelas, imbuh Wirawan, program ini digelar untuk masyarakat dalam menyiapkan Ramadan di tengah wabah Covid-19 yang membuat masyarakat harus terus dan semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir