SURABAYA (Suaramuslim.net) – Akademisi Universitas Airlangga (Unair) menyampaikan pentingnya individu memiliki tujuan hidup yang benar agar memiliki daya tahan kuat dalam menjalani kehidupan di era ketidakpastian.
Hal ini disampaikan Prof. Djoko Santoso, dr.. Ph.D., Sp.PD., K-GH., FINASIM., dalam talkshow Ranah Publik Suara Muslim Radio Network bekerja sama dengan Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Unair, Jumat (10/01/2025) dengan tema “Kemandirian dan Kedaulatan Kesehatan.”
Djoko Santoso menyampaikan pentingnya memiliki tujuan hidup yang bermanfaat serta memberikan kontribusi positif dalam berbagai aspek kehidupan.
Menurutnya, keberkahan hidup dapat dicapai dengan kesabaran dan penguasaan diri di tengah dinamika dunia yang semakin kompleks.
“Dunia saat ini sangat dinamis. Jika kita tidak sabar dan tidak mampu menguasai rasa dalam diri, itu bisa menjadi penghalang untuk mencapai jalan rahmatan lil alamin,” ujar Ketua Senat Akademik Unair periode 2019-2024 ini.
Dalam upaya menjaga ketahanan kesehatan jiwa, guru besar Fakultas Kedokteran Unair ini menekankan pentingnya lima aspek utama: fisik, mental, intelektual, spiritual, dan sosial.
Ia menambahkan, “Intinya adalah hablumminallah dan hablumminannas. Jika keseimbangan ini terganggu, seperti bambu yang retak, kerusakan akan terus membesar dan kompleks, sama halnya dengan penyakit.”
Ketua BPBRIN Unair, Prof. Dr. Muhammad Nafik Hadi Ryandono, S.E., M.Si, menambahkan bahwa keseimbangan antara kesehatan rohani dan jasmani saling berhubungan erat.
“Kita harus berpikir sehat secara rohani agar jasmani ikut sehat, meskipun kadang juga sebaliknya. Keseimbangan ini sangat penting untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan dalam kesehatan,” kata Nafik.
Menurutnya, untuk mandiri, setidaknya kita harus bisa memenuhi 50 persen dari kebutuhan farmasi. Dalam hal ini, BPBRIN berupaya melakukan hilirisasi produk inovasi Unair agar bisa beredar di pasaran.
Nafik menjelaskan, sebagai bentuk kemajuan, delapan dari sepuluh jenis obat yang sebelumnya diimpor kini telah dapat diproduksi secara mandiri.
Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair ini memaparkan bahwa saat ini, produk dari BPBRIN Unair akan diekspor ke Timur Tengah untuk memenuhi permintaan pasar produk halal di kawasan tersebut.
Pewarta: Zahra Aulia
Editor: Muhammad Nashir