SURABAYA (Suaramuslim.net) – Di balik transformasi Universitas Airlangga (UNAIR) selama satu dekade terakhir, berdiri sosok Prof. Dr. Mohammad Nasih, MT., Ak., CA. yang membawa filosofi kepemimpinan berbasis nilai: “Excellence with Morality.”
Dalam talkshow Ranah Publik Suara Muslim Radio Network yang digelar Jumat (16/05/2025), Prof. Nasih membagikan refleksi perjalanan UNAIR menuju pengakuan global.
Kampus bermanfaat, bukan sekadar elite akademik
“Menjadi rektor bukan impian pribadi, tapi amanah,” ujar Prof. Nasih di hadapan civitas akademika di Hall Lantai 1 Kantor Manajemen UNAIR.
Ia menegaskan bahwa prestasi perguruan tinggi bukan hanya soal ranking internasional atau gedung megah, tapi dampak nyata bagi masyarakat.
Fakta yang jarang disorot: hampir 60% dosen UNAIR telah meraih gelar doktor dan 17% bergelar profesor.
“Inilah kekuatan sejati UNAIR; SDM unggul sebagai tulang punggung perubahan,” paparnya.
Hilirisasi riset dan kolaborasi jadi senjata global
UNAIR tidak berhenti di tataran jurnal akademik. Prof. Nasih menekankan pentingnya hilirisasi riset, agar inovasi kampus bisa langsung diakses masyarakat.
Dalam hal ini UNAIR memiliki Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) sebagai unsur penunjang membantu Rektor dalam meningkatkan kemandirian universitas melalui hilirisasi produk inovasi UNAIR, pengembangan bisnis rintisan, inkubator bisnis, alih teknologi, teaching industry dan science techno park serta pengembangan dan pemasaran usaha yang dijalankan UNAIR.
“Rektor hanya punya dua tangan, tapi jika seluruh sivitas akademika bergerak bersama, dampaknya luar biasa,” tegasnya.
Kunci sukses UNAIR menembus pengakuan internasional? Kerja cerdas, kolaborasi, dan keselarasan antara dosen, mahasiswa, dan pemangku kepentingan.
Jawab tantangan zaman, dari PHK massal hingga lulusan mandiri
Di tengah tren PHK massal dan disrupsi ekonomi, UNAIR mempersiapkan mahasiswa sebagai entrepreneur, inventor, dan profesional produktif.
“Kami tak ingin lulusan hanya menjadi pencari kerja. Mereka harus jadi penggerak ekonomi dan sosial,” ujar Prof. Nasih.
UNAIR juga tengah mengembangkan konsep asrama mahasiswa (dormitory) sebagai ruang belajar dan pembinaan karakter.
“Model pendidikan asrama terbukti efektif membentuk mahasiswa yang adaptif dan kolaboratif,” tambahnya.
HEBAT: Nilai moral yang mengakar di setiap langkah
UNAIR menjunjung tinggi filosofi “Excellence with Morality”, yang diwujudkan dalam nilai karakter HEBAT, yaitu humble (rendah hati), honest (jujur), helpful (bermanfaat), brave (berani), agile (lincah beradaptasi) dan transcendent (melampaui batas).
“Keunggulan akademik harus disertai kebermanfaatan dan keberkahan,” pungkas Prof. Nasih.