Suaramuslim.net – Jika selama ini kita mengetahui bahwa sedekah bisa berdampak mendatangkan rezeki dari Allah, ternyata ibadah haji dan umroh pun demikian.
Sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud radiyallahu’anhu, menjelaskan bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Iringilah antara ibadah haji dan umrah karena keduanya meniadakan dosa dan kefakiran, sebagaimana alat peniup api menghilangkan kotoran (karat) besi, emas dan perak, dan tidak ada balasan bagi haji mabrur melainkan surga.” (HR. At Tirmidzi, An Nasa’i, dan selainnya)
Bahkan ibadah mulia ini pun dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat baik tatkala beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup atau pun ketika sudah tiada. Ini pun menunjukkan kemuliaan ibadah tersebut.
Bahkan diyakini, bila melihat saudara kita sepulang dari haji atau umrah maka terlihat kehidupannya semakin baik, rezekinya mengalir terus, rezekinya bertambah berkah, itulah salah satu keutamaan ibadah tersebut. Seluruh biaya yang digunakan untuk berangkat haji dan umrah akan diganti oleh Allah subhanahu wa ta’ala dengan berlipat-lipat.
Dalam redaksional yang lain, sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani, kedudukan hadits ini hasan shahih).
Memberi di Tanah Suci, Mendapat Balasan di Tanah Air
Dikutip dari buku 100 Keajaiban di Tanah Suci, ada sebuah kisah seseorang yang pernah melakukan ibadah umroh saat itu usai shalat subuh. Pak Tarno namanya. Ia sedang duduk-duduk sambil melihat keindahan masjid. Tiba-tiba datang seorang India. Dengan berbahasa Inggris, orang India itu mengatakan kepada Pak Tarno bahwa uangnya yang di kopor hilang.
Orang itu meminta bantuan pinjaman uang. Dengan rela Pak Tarno memberinya lima ratus riyal. Setelah itu baru Pak Tarno ingat bahwa ia telah memberi uang pada seseorang tanpa terlebih dahulu memberitahu pada istrinya. Sedangkan pada saat itu istrinya sedang berada di Raudhah. Lama juga ia berpikir tentang kejadian itu. Sampai pulang ke tanah air, Pak Tarno tidak pernah bertemu lagi dengan orang itu.
Setelah berada di tanah air, suatu hari ia kedatangan seseorang ke rumahnya di Bandung. Kedatangan orang tersebut hanya ingin memberikan amplop, ternyata amplop tersebut diketahuinya berisi uang. Orang misterius itu tidak mengatakan dengan jelas. Saat ditanya darimana uang ini, namun orang tersebut mengatakan tidak tahu.
Pak Tarno merasa penasaran, mengapa ada orang yang memberinya uang tanpa memberikan identitasnya. Pak Tarno meyakini, itu balasan saat ia mengikhlaskan uangnya untuk membantu orang India saat di tanah suci. Dan yang membuat pak Tarno kaget adalah uang yang ada di amplop jumlahnya sangat banyak bahkan lebih banyak dari apa yang pernah ia berikan kepada orang yang ia tolong pada waktu itu di Tanah Suci. Allahu Akbar. Ternyata Allah Maha Membalas dan tidak akan pernah lupa akan kebaikan hamba-hamba-Nya. (yet/smn)