Suaramuslim.net – Karakteristik anak itu berbeda-beda, kakak dengan adiknya, bahkan anak kembar sekalipun memiliki kepribadian yang berbeda. Setelah diteliti, banyak bukti bahwa urutan kelahiran itu dapat menentukan faktor pembentuk kepribadian. Pola asuh juga menjadi faktor yang berpengaruh pada perilaku anak.
“Orang tua harus bisa mengidentifikasi tipe kepribadian anak. Sehingga tahu bagaimana harus mengoptimalisasi tumbuh kembangnya,” ujar Psikolog Meutia Ananda dalam progam Mozaik Suara Muslim Radio Network, Sabtu (31/7/21).
Kita sebagai manusia memiliki kepribadian tertentu, imbuhnya, karena adanya faktor genetik dan faktor lingkungan seperti pola asuh, perlakuan orang sekitar, bacaan, persepsi, dan lain-lain.
Mari kita bahas karakteristik anak mulai si sulung terlebih dahulu.
Si sulung lahir dengan posisi ia sebagai anak tunggal karena belum memiliki pembanding atau seorang adik, semua perhatian pasti tercurah padanya.
Akan tetapi, posisi anak tunggal akan berubah menjadi sulung setelah ia memiliki adik dan otomatis akan mengubah kepribadian sang sulung. Sehingga ia membentuk persepsi diri bahwa ia sebagai sulung harus bisa diandalkan dan bertanggung jawab.
“Anak sulung memiliki kecenderungan untuk berprestasi lebih tinggi, sensitif, pemarah, dan lebih suka mengkritik,” ujar Meutia.
Hal ini wajar, karena peran si sulung adalah pemimpin bagi adik-adiknya. Namun, ada sedikit rasa insecure karena kurangnya perhatian dari orang tua.
Kemudian si tengah, ia cenderung lebih mandiri terkait pembagian peran antara kakak dan adiknya, lebih easy going, percaya diri, dan merasa lebih bebas.
“Si bungsu cenderung lebih manja, banyak menuntut, kurang mandiri, extrovert, dan lebih populer di kalangan teman-temannya,” jelas dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Uniknya, walaupun si bungsu lebih extrovert, sebenarnya ia merasakan insecure melihat kakak-kakaknya yang sukses dan menjadikannya standar, ia merasa itu adalah sebuah beban, apakah dirinya bisa sukses seperti kakaknya?
Itulah beberapa tipe kepribadian berdasarkan urutan kelahiran. Namun, kita tidak bisa memiliki blueprint yang pasti karena manusia memiliki kepribadian yang sangat kompleks.
Kita tidak bisa melabeli anak bahwa harus seperti karakter yang telah dijelaskan di atas. Kepribadian anak tergantung dari pola asuh lingkungan yang membentuknya sehingga ada variasi-variasi tipe kepribadian pada masing-masing anak.
Di kehidupan, biarkan anak-anak tumbuh dan berkembang sebagai perannya masing-masing. Selagi anak masih satu rumah dengan orang tua, maka sudah seharusnya menjadi tanggung jawab orang tua untuk meluruskan apabila sudah di luar batas dan memberikan bekal kepada sang anak.
Pada posisi apapun seorang anak, mau itu anak tunggal, sulung, bungsu ataupun tengah, yang terpenting adalah rasa sayang dan bonding dengannya.
“Bonding harus dilakukan oleh orang tua langsung karena bagaimanapun orang tua yang paling memahami anak dengan sepenuh hati. Mau bagaimanapun anak, harus kita cintai mereka apa adanya,” tutupnya.
Kontributor: Sarah Syahida
Editor: Zulnia Azzahra