Suaramuslim.net – Apa itu sukses? Sebenarnya menurut Al-Qur’an , sukses itu ada dalam doa yang selalu dan berulang kita mintakan kepada Allah yang biasa disebut doa sapu jagat.
Allah berfirman dalam Q.S. Al Baqarah;
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Di antara mereka ada orang yang berdoa, Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka.
Bahkan Nabi Muhammad sendiri banyak dan sering berdoa dengan doa itu. Ini seperti diriwayatkan oleh Anas bin Malik.
عن أنس قال كان أكثر دعاء النبي صلى الله عليه وسلم اللهم ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
Dari Anas, ia berkata, kebanyakan doa yang dibaca Rasulullah saw adalah ‘Allāhumma, ātinā fid dunyā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim).
Ini semua menunjukkan pentingnya meraih kebaikan (hasanah) atau sukses di dunia dan akhirat.
1. Hasanah (sukses) di dunia
Ibadah istiqamah, badan sehat, keluarga berkah, rezeki lancar, sandang, papan dan pangan juga lancar.
2. Hasanah di akhirat
3. Tanpa mampir di neraka
Yang dimaksud sukses di akhirat yaitu masuk surga tanpa mampir di neraka.
Bagaimana meraih sukses tersebut?
Ternyata pertanyaan itu juga pernah ditanyakan oleh seorang sahabat yang bernama Uqbah bin Amir kepada Nabi Muhammad.
قلتُ يا رسولَ اللهِ ما النَّجاةُ قال أمسِكْ عليكَ لسانَكَ، وليسعْكَ بيتُك، وابكِ على خطيئتِكَ
Aku bertanya, Ya Rasulullah. Bagaimana supaya bisa sukses? (Rasulullah) bersabda: “Tahan lisanmu, dan hendaklah rumahmu membuatmu lapang dan menangislah atas kesalah-kesalahanmu.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Dari nasihat Nabi Muhammad kepada Uqbah tersebut, sebab mendapatkan kesuksesan ada tiga hal;
a. Jaga lisan, komunikasi yang baik dengan siapapun.
b. Rumah tangga yang selalu mengikuti cahaya Allah.
c. Perbanyak istighfar.
Dengan istighfar dapat membalikkan keadaan atau situasi yang buruk kepada kebaikan guna meraih sukses. Perhatikan lagi firman Allah dalam Q.S. Al-Furqon ayat 70.
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Kecuali, orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, Allah mengganti kejahatan mereka (dengan) kebaikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Perhatikan pula ayat tersebut, ada kalimat Allah mengganti kejahatan (keburukan/keterpurukan) dengan kebaikan/kesuksesan (hasanat). Dan untuk mendapatkan titik balik itu dimulai dengan taubat atau istighfar.
Itulah kenapa ada riwayat yang menyebutkannya bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan untuk melakukan istighfar nasional di negerinya supaya negerinya menjadi gemah ripah loh jinawi. Bisa jadi beliau terinspirasi perubahan positif dalam sejarah panjang para Nabi ketika beristighfar terjadi perubahan yang drastis menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
So.. Perbanyak istighfar dalam hidupmu, akan membuatmu sukses bahagia di dunia dan akhirat, Nabi bersabda;
طوبي لمن وجد في صحيفته استغفارا كثيرا
“Berbahagialah (karena sukses) bagi seseorang yang dalam catatan amalnya banyak beristighfar.” (Riwayat Al-Baihaqi).
Menurut Nabi Muhammad, kekuatan istighfar mampu membuat perubahan yang membahagiakan hidup manusia.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هُمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” (Riwayat Abu Daud, Ibnu Majah, Al-Baihaqi dan Ath-Thabarani).
M Junaidi Sahal
Disampaikan di Radio Suara Muslim Surabaya
28 Agustus 2025/5 Rabiul awwal 1447