Suaramuslim.net – Ibadah umrah adalah impian banyak umat Islam. Tidak sedikit yang menabung bertahun-tahun demi dapat menjejakkan kaki di Tanah Suci, mencium Hajar Aswad, dan menitikkan air mata di hadapan Ka’bah. Maka wajar jika antusiasme untuk berumrah sangat tinggi.
Namun, di tengah semangat itu, muncul fenomena yang justru membahayakan: umrah ilegal, atau yang sering disebut dengan istilah umrah backpacker, umrah mandiri, dan semisalnya.
Sekilas, program semacam ini terdengar menarik. Biaya lebih murah, waktu lebih fleksibel, dan tidak perlu melalui birokrasi yang dianggap merepotkan. Tapi apakah betul umrah mandiri seperti itu bebas dari masalah? Sayangnya, jawabannya tidak.
Ibadah tidak cukup hanya niat, tapi harus sesuai syariat
Sebagai umat Islam, tentu kita tahu bahwa ibadah tidak cukup hanya bermodal niat baik. Semua harus dilakukan sesuai tuntunan syariat dan tata aturan yang sah. Nah, di sinilah letak persoalannya. Dalam regulasi Indonesia, penyelenggaraan ibadah umrah hanya boleh dilakukan oleh Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang berizin resmi dari Kementerian Agama RI.
Mengikuti program umrah dari penyelenggara nonresmi, atau bahkan hanya sekadar mengandalkan booking tiket dan hotel sendiri tanpa pembimbing, sesungguhnya adalah pelanggaran terhadap regulasi negara, dan bahkan bisa berdampak pada ketidaksempurnaan ibadah itu sendiri.
Risiko serius yang mengintai jamaah
Berikut beberapa risiko utama yang patut dipertimbangkan sebelum tergoda dengan tawaran umrah murah dan mandiri:
1. Tidak ada jaminan keamanan dan perlindungan hukum
Jika terjadi masalah, seperti gagal berangkat, tidak mendapatkan akomodasi sesuai janji, atau ditelantarkan di Tanah Suci, Anda tidak bisa mengadukan ke pemerintah karena penyelenggaranya tidak tercatat secara resmi.
2. Tidak ada pembimbing ibadah
Banyak jamaah umrah backpacker berangkat tanpa pembimbing yang mengerti fikih umrah. Akibatnya, rukun dan syarat umrah bisa jadi tidak terpenuhi, dan ibadahnya berisiko tidak sah.
3. Banyak yang tertipu
Sudah banyak kasus penipuan berkedok umrah mandiri. Modusnya bervariasi, dari iming-iming promo, keberangkatan cepat, hingga ajakan “ngaji sambil umrah”. Namun pada akhirnya, tak sedikit yang gagal berangkat atau mendapatkan pelayanan yang jauh dari layak.
4. Merusak citra Indonesia
Jamaah dari penyelenggara ilegal yang mengalami masalah sering membuat laporan ke otoritas Arab Saudi. Ini bisa berdampak pada penilaian negatif terhadap tata kelola haji dan umrah Indonesia di mata internasional.
Umrah adalah ibadah, bukan liburan
Jangan salah kaprah. Umrah bukan sekadar “jalan-jalan religius”. Umrah adalah ibadah yang suci. Maka tidak selayaknya didekati dengan semangat jalan pintas yang asal murah dan cepat. Kesempurnaan ibadah juga ditentukan oleh bimbingan dan sistem yang tertib dan sah.
Berangkatlah bersama PPIU resmi, yang telah mendapatkan izin, pengawasan, dan akreditasi dari pemerintah. PPIU resmi wajib memberikan layanan pembimbingan manasik, perlindungan asuransi, pendampingan medis, serta sistem keberangkatan dan kepulangan yang terintegrasi.
Ajakan untuk masyarakat: Jadilah jamaah cerdas!
Masyarakat harus cerdas dan selektif. Jangan tergiur harga murah atau ajakan dari kelompok tertentu yang tidak memiliki izin resmi. Pastikan Anda mengecek izin penyelenggara melalui situs resmi Kementerian Agama RI atau langsung bertanya ke asosiasi umrah yang sah.
Kita juga mengajak para tokoh masyarakat, pengasuh pesantren, ustadz ustadzah, serta influencer muslim untuk tidak mempromosikan program umrah yang ilegal atau tidak sesuai aturan. Apalagi jika program itu hanya bertujuan untuk memperbanyak pengikut, memperkuat personal branding, atau mengejar keuntungan.
Menjaga kesucian ibadah, menjaga nama baik bangsa
Umrah bukan sekadar ritual. Ia adalah perjalanan spiritual menuju Allah SWT. Maka mari kita menjaga niat, tata cara, dan jalurnya. Jangan biarkan keinginan beribadah kita menjadi celah bagi oknum yang tidak bertanggung jawab. Jangan biarkan ibadah suci kita tercemar hanya karena kurang hati-hati memilih jalur yang benar.
Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan langkah kita menuju Baitullah, dengan cara yang sah, aman, dan penuh keberkahan. Aamiin.
Ulul Albab
Ketua Litbang DPP AMPHURI
Ketua ICMI Orwil Jawa Timur