CINANGKA (Suaramuslim.net) – Bertepatan dengan bulan Ramadhan yang penuh keberkahan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membagikan 500 Alquran kepada masyarakat korban terdampak tsunami Selat Sunda, Banten. Bantuan ini merupakan kegiatan Unusa Peduli yang sebelumnya telah menyalurkan bantuan kepada korban bencana gempa Lombok, NTB dan Palu, Sulawesi Tengah.
Bantuan 500 Alquran diserahkan dalam kegiatan buka bersama anak yatim piatu dengan beberapa Majelis Taklim dan masyarakat korban terdampak tsunami Selat Sunda di Majelis Taklim Al-Insaniyah An-Nahdliyah Bulakan, Cinangka, Banten, Sabtu (18/5).
“Kami memberi bantuan berupa 500 Alquran, sesuai dengan apa yang masih diperlukan korban terdampak bencana tsunami sekarang ini. Bantuan kami serahkan kepada Majelis Taklim yang akan menyalurkan kepada korban bencana,” kata Ketua Unusa Peduli Mohammad Ghofirin.
Ghofirin mengatakan saat terjadi bencana tsunami di Banten, seluruh mahasiswa dan civitas akademik Unusa mengumpulkan dana. Dari hasil musyawarah tim Unusa Peduli menyepakati dana yang terkumpul sebesar Rp20 juta diwujudkan dalam bentuk Alquran dan disalurkan pasca bencana.
“Informasi yang kami dapat, saat itu bantuan yang mengalir ke korban terdampak di Banten cukup banyak dari berbagai sumber. Akhirnya kami memutuskan untuk menyalurkan bantuan pasca bencana,” katanya.
Ghofirin berharap bantuan Unusa Peduli bermanfaat bagi masyarakat dan wilayah terdampak di Banten terus kondusif.
“Kami juga berharap para tokoh masyarakat, pimpinan Majelis Taklim dan para Ketua RT/RW tetap bisa menjaga kondusifitas dan stabilitas wilayah masing-masing pasca tsunami Selat Sunda, maupun menjelang pengumuman resmi pemenang Pemilu oleh KPU pada 22 Mei 2019. Kami ingin wilayah Banten tetap aman dan damai, siapa pun pemenang Pilpres 2019,” katanya.
Sementara itu Aris Riza, koordinator teknis Desa Bulakan mengatakan, dirinya atas nama perwakilan Majelis Taklim sekaligus masyarakat Banten memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Unusa Peduli.
“Semoga bisa terjalin silaturahmi yang baik ke depan,” kata Aris.
Aris berharap seluruh yatim piatu yang hadir menjadi orang yang sukses.
“Adik-adik yatim piatu jangan pernah berhenti bermimpi dan terus berdoa agar bisa meraih cita-cita. Bukan tidak mungkin adik-adik yang hadir saat ini akan menjadi orang sukses di masa depan. Tentu kita tidak boleh lupa untuk selalu berusaha dan berdoa demi meraih kesuksesan itu,” katanya.
Sumber: Humas Unusa
Editor: Muhammad Nashir