SURABAYA (Suaramuslim.net) – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menerjunkan 1.500 Pasukan Semut untuk menyukseskan kegiatan resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU). Mereka berasal dari unsur dosen, karyawan, dan mahasiswa. Sebelum berangkat ke acara resepsi akbar tersebut, para Pasukan Semut mengikuti Apel Siaga di halaman Kampus B Unusa, Jl Jemursari 51-57 Surabaya, Senin (6/2/23).
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad jazidie, M.Eng., mengungkapkan, sebagai perguruan tinggi yang menyandang nama besar Nahdlatul Ulama (NU), Unusa merasa perlu berbuat sesuatu pada peringatan Satu Abad NU yang dipusatkan di Jawa Timur, tepatnya di GOR Delta Sidoarjo, pada 7 Februari 2023.
Pihak panitia sudah mengajak masyarakat umum untuk menjadi relawan di berbagai bidang dan kegiatan pada acara puncak tersebut. Satu diantaranya relawan Pasukan Semut (Pasukan Bersih-Bersih). Unusa telah menghimpun sebanyak 1.500 relawan Pasukan Semut yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan karyawan.
“Rangkaian acara yang akan berlangsung selama 24 jam nonstop ini, dengan massa ratusan ribu orang tentu akan meninggalkan banyak sampah. Itu sebabnya Unusa ingin mengambil peran yang tidak biasa dilakukan oleh banyak orang, melakukan bersih-bersih sampah setelah acara selesai lewat pembentukan Pasukan Semut. Mereka akan terjun diakhir acara (Selasa, 7 Februari 2023, pukul 23.00) untuk membersihkan sampah-sampah yang ditinggalkan oleh masyarakat selama menghadiri puncak peringatan Satu Abad NU,” ungkapnya saat memberikan arahan dalam Apel Siaga Bersama 1.500 Pasukan Semut Unusa.
Jazidie mengungkapkan, para Pasukan Semut dibekali dengan kantong plastik tiga warna; warna merah untuk sampah basah, warna kuning untuk sampah kering; dan warna hitam untuk sampah plastik.
Pemilahan ini dilakukan agar mereka yang akan memanfaatkan dan menggunakan sampah untuk dilakukan proses daur ulang sudah terpilah dengan baik. Untuk menjaga kesehatan Pasukan Semut, juga dibekali dengan sarung tangan.
“Sampah masih menjadi salah satu tantangan dan persoalan yang dihadapi masyarakat terutama selepas acara tertentu. Bila tidak cepat ditangani secara benar sampah dapat berdampak negatif seperti pencemaran air kali, air tanah, udara, tanah, dan sumber penyakit. Oleh karena itu, Unusa hadir dan segera membentuk Pasukan Semut, untuk membantu penangganan sampah agar segera dapat dibersihkan,” ungkapnya.
Budayakan membuang sampah di tempatnya
Pria alumni S2 dan S3 dari Hiroshima University Jepang ini mengajak untuk membiasakan saat membuang sampah pada tempatnya. Hal ini akan sangat bermanfaat jika diberikan juga kepada para peserta kegiatan Resepsi satu abad NU, sehingga akan menjadi sebuah pola perilaku yang tercipta di bawah sadar.
“Tujuan Pasukan Semut Unusa, selain untuk membersihkan lokasi satu abad NU, juga ini ingin memberikan kesadaran tentang arti merawat jagat dalam sektor lingkungan, karena hal ini sangat penting. Melalui Pasukan Semut Unusa ini, semoga dapat ditiru oleh masyarakat, betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan,” ungkapnya.