SURABAYA (Suaramuslim.net) – Insan kampus merupakan elemen fudamental dalam kemajuan suatu perguruan tinggi. Dedikasi yang diberikan tidak hanya terlibat dalam aspek internal institusi saja, tetapi juga memberikan dampak yang positif bagi pembangunan bangsa secara keseluruhan. Melalui kolaborasi antara ilmu sains dan terapan akan dapat sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, yakni Prof. Dr. Anwar Ma’ruf, drh., M.kes dalam talkshow Ranah Publik, Suara Muslim Radio Network, Jumat (14/02/25), bersama Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Universitas Airlangga Surabaya, bahwasanya Fakultas Vokasi yang sedang dipimpinnya merupakan sebuah miniatur dari keseluruhan kampus.
“Jadi vokasi ini dapat disebut miniatur Unair, kenapa kita sebut miniatur Unair? Karena di vokasi sekarang ada kesehatan paling topnya, kemudian bisnis atau humaniora, dan juga teknik, persis seperti Universitas Airlangga tetapi dirangkum dalam ilmu terapan, mahasiswa kemudian dididik sebagai SDM yang elite dan siap untuk bekerja, berkualitas juga pastinya.” Ujar Dekan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga tersebut.
Menurut Anwar, dengan komposisi 70% praktik dan juga 30% teori, Fakultas Vokasi Universitas Airlangga yang terdiri dari 19 program studi, mencakup bidang kesehatan, bisnis, dan teknik, secara tidak langsung menyerupai miniatur dari keseluruhan ekosistem Unair. Di mana berbagai aspek akademik, praktikum, dan industri berpadu untuk membentuk lulusan yang siap terjun ke dunia kerja.
Dalam talkshow tersebut, Anwar menekankan pentingnya integrasi antara softskill, hardskill dan juga moral. Fakultas Vokasi yang ia pimpin tidak hanya mendidik mahasiswa agar unggul dalam keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter yang humble, excellent, brave, agile, dan transenden sesuai dengan nilai-nilai yang diusung oleh Unair.
Selain menghasilkan alumni yang unggul, para dosen dan peneliti di Unair juga berupaya menerapkan hasil riset dalam bentuk sistem, produk, atau kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat.
Industrialisasi hasil inovasi kampus
Kepala BPBRIN Unair, Prof. Dr. M. Nafik Hadi Ryandono, S.E., M.Si., mengatakan hasil inovasi tersebut tidak hanya meningkatkan pendapatan universitas melalui penerimaan negara, tetapi juga berkontribusi dalam penyediaan solusi atas berbagai problematika masyarakat.
“Gini misalnya, orang itu belajar, setelah belajar dia research, setelah research itu menghasilkan prototype, setelah menghasilkan prototype, akan muncul inovasi, dari hasil inovasi itu akan digunakan fungsi yang ketiga yaitu Tri Darma pengabdian masyarakat. Nanti dari hasil-hasilnya inovasi itu akan digunakan oleh masyarakat untuk menyelesaikan problem-problem yang dihadapi. Jadi inovasi itu tidak harus dalam bentuk barang, dalam bentuk sebuah sistem, solusi sosial yang lain juga merupakan inovasi.” Jelas Kepala BPBRIN Unair Surabaya tersebut.
Menurut Nafik, proses hilirisasi dan industrialisasi merupakan kunci utama untuk memastikan bahwa inovasi tidak hanya berhenti sebagai publikasi, melainkan mampu memberikan manfaat yang lebih luas untuk masyarakat.
Kampus harus berorientasi benefit
Mengenai industrialisasi, Prof. Dr. H. Suparto Wijoyo, S.H., M.Hum, selaku pensyarah Talkshow Ranah Publik menambahkan, bahwa keterlibatan kampus dalam bidang industri seharusnya tidak berorientasi pada profit semata, melainkan juga menimbang nilai benefitnya untuk keberlanjutan kehidupan.
Menurut Wakil Direktur III Sekolah Pascasarjana Unair itu, dunia akademis tidak boleh mencari keuntungan ekonomi saja, tetapi kampus sebagai wilayah akademis harus memastikan bahwa pengelolaan industri sejalan dengan penelitian secara ilmiah, berkelanjutan, dan juga tidak merusak lingkungan.
Pewarta: Aisyah Nurjulita
Editor: Muhammad Nashir