PARIS (Suaramuslim.net) – Sejumlah pengunjuk rasa melakukan aksi pada hari Selasa (5/6) di Paris untuk menghentikan kedatangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Prancis. Para pengunjuk rasa menyerukan agar PM Israel itu diadili sebagai penjahat perang.
“Kami di sini untuk menyapa Netanyahu dan mengingatkan dia dan dunia dari belasan orang Palestina yang tidak bersenjata yang telah dibunuh oleh tentara Israel pada bulan lalu,” kata Antoine siswa berusia 19 tahun, melambaikan bendera yang mengekspresikan solidaritas kepada orang-orang Palestina sebagaimana dilansir Aljazeera, Rabu (6/6).
Tujuan resmi kunjungan Netanyahu adalah untuk menggalang dukungan Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Iran, serta meresmikan proyek budaya dan ilmiah bersama antara Prancis-Israel.
“Saya merasa sangat prihatin dengan pembunuhan tidak manusiawi terhadap perawat muda Razan al-Najjar serta menentang hukum internasional,” kata Yasmine (20 tahun) mahasiswa kedokteran yang menghadiri protes dengan menggunakan pakaian medis.
Foto seorang warga Palestina berusia 21 tahun yang ditembak mati oleh tentara Zionis Israel pada 1 Juni diagungkan oleh puluhan pengunjuk rasa di jalan itu dengan teriakan “Israel pembunuh, kaki tangan Makron”.
“Kami diserang oleh kejahatan perang Israel, yang terbaru menembaki warga sipil di Gaza dengan amunisi yang meledak,” kata Jacques, 65, anggota Asosiasi Solidaritas Palestina Prancis, salah satu penyelenggara unjuk rasa tersebut.
“Hari ini, Mr Macron dan Mr Netanyahu sedang meresmikan musim Perancis-Israel, yang merupakan skandal karena Israel melanggar nilai-nilai Prancis.” Tambahnya.
Protes itu awalnya akan berlangsung di depan ruang pameran Grand Palais tempat Macron dan Netanyahu dijadwalkan meresmikan kerjasama.
Namun, polisi menolak dan menutup dua stasiun metro terdekat dan jembatan pada saat unjuk rasa yang memaksa demonstran berkumpul di seberang sungai Seine, Paris.
“Mereka mengatakan itu karena tindakan anti-teroris, Anda telah melihat wajah saya apakah Anda pikir saya seorang teroris?” Tanya Jacques.
Demonstrasi itu sangat damai meskipun perkelahian kecil dengan polisi mengakibatkan setidaknya satu demonstran ditahan.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir